(disadur dari ”Perjuangan” oleh Unknown)
Pria itu terus memperhatikan gerakan ngengat kecil tadi. Ia berharap, dalam beberapa saat lagi, sayap ngengat itu akan berkembang dalam keindahan alaminya. Ia berharap, akan melihat kelopak sayap kusut itu menjelma menjadi sayap kupu-kupu yang indah. Ia terus menanti saat-saat kupu-kupu kecil itu akan mengepakkan sayapnya, namun sayang, itu semua tidak terjadi. Ngengat kecil itu cuma bisa mengeliat, dan mengeliat. Sayapnya lemah, badannya ringkih.
Renungan
Yang terjadi sesungguhnya, kupu-kupu itu tak akan pernah mampu hidup sebagai mahluk yang terbang secara bebas sebelum ia berjuang sendiri. Setiap kupu-kupu harus melata dan berjuang keluar dari kepompong, dengan daya dan usahanya sendiri.
Sesungguhnya, saat kupu-kupu itu mengeliat dan bergerak membebasan dirinya, di saat itu pula sebuah mekanisme alami yang diciptakan Tuhan, membebaskan cairan ke dalam rangka di sayap kupu-kupu tersebut, supaya sayap itu bisa mengeras dan direntangkan, sehingga kupu-kupu itu mampu untuk keluar dan mengepakkan sayapnya. Dengan cara itulah Tuhan melatih setiap sayap-sayapnya agar kuat dan mampu untuk terbang.
Itulah kekuatan dan anugrah Tuhan pada kepada setiap kupu-kupu, sebuah proses yang luar biasa untuk bisa menunjukkan kebesaran-Nya. Di saat itu pula Tuhan memberikan jalan-Nya, jalan alami dan petunjuk yang telah digariskan-Nya. Itulah ujian Tuhan bagi kepompong yang akan berubah menjadi menjadi seekor kupu-kupu. Tuhan pasti memberikan cobaan dan ujian terlebih dahulu sebelum kepompong itu berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
Dan pada akhirnya, setiap usaha untuk "mempermudah" setiap ujian yang diberikan itu, biasanya membuat kita alpa, membuat kita cacat, membuat kita terbuai dengan segala kemudahan. Kita bisa sering dilenakan dengan semua "kelancaran" itu. Kita kerap terbiasa untuk tak mau gigih, tak mau berjuang atas apa yang kita inginkan. Tidak memegang teguh prinsip mengejar apa yang kita benar-benar impikan, dan terhenti hanya dengan hambatan-hambatan di tengah jalan kita.
Kadangkala memang perjuanganlah yang kita butuhkan dalam hidup, untuk menemukan kualitas kehidupan yang sesungguhnya. Jika Tuhan membiarkan kita keluar dari segala kesulitan dengan tanpa halangan, maka, hal itu hanya akan membuat kita lengah. Kita tak akan bisa kuat, dan sama halnya dengan kupu-kupu tadi, kita tak akan bisa menunjukkan keindahan sayapnya pada dunia.
Kirdi Putra, CHI, CHt, NLP.
Professional Personal Coach
(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)
Hypnosis Training Institute of
Phone. +62 21 3283 9866
http://htii.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment