(disadur oleh Kirdi Putra dari judul asli “HUKUM KEMAKMURAN” oleh Unknown)
Distribusi uang dan kekayaan didunia ini diatur oleh hukum alam rahasia yang konsisten dan pasti, sepasti terbit dan terbenamnya matahari. Apabila kita melanggar hukum tersebut maka kita mengasingkan diri dari aliran kemurahan Tuhan yang melimpah. Karena hakikat Tuhan yang sejati ialah selalu memberi (giving). Bila kita menginginkan uang dan kekayaan maka satu-satunya cara ialah membuat Tuhan berhutang pada kita, dengan melakukan berbagai hal yang sesuai dengan Sepuluh Hukum Kemakmuran.
Ketika Tuhan berhutang pada kita , Ia memberi kita daya tahan melewati masa-masa percobaan. Ia membuat kita mampu melihat kesempatan-kesempatan yang biasanya tidak kita lihat. Ia memberi kita berbagai kemampuan untuk mengubah peluang menjadi keuntungan. Ia memperkenalkan kita dengan orang-orang yang tepat untuk membantu usaha-usaha yang sedang kita lakukan.
Apa saja 10 Hukum Kemakmuran itu?
1. Hukum Menghormati Kemakmuran (uang hormat pada yang menghormatinya)
Hargai dan hormatilah uang. Uang hanya menghormati orang yan menghormatinya. Apabila uang disalahgunakan, ia juga menyalahgunakan kita. Perlakukan uang dengan penuh rasa hormat dan kecintaan. Hal ini bukan berarti kita hanya patuh dan tunduk pada uang, tetapi kita mampu memberikan nilai lebih pada uang daripada sekedar alat tukar. Lagipula, uang adalah sebentuk ide, yang melambangkan salah satu bentuk kemakmuran yang diberikan Tuhan bukan?
2. Hukum Menghormati Milik Duniawi (makanan, pakaian, rumah, kendaraan)
Hargai dan perlakukan makanan, pakaian, rumah dan kendaraan dengan penuh rasa sayang dan terima kasih (bersyukur). Karena melalui semua milik kita tersebutlah alam menolong kita. Bila kita menghormatinya, maka sesuai dengan hukum kemakmuran, semua itu mampu bertambah secara berkelanjutan.
3. Hukum Menghormati Realitas Non Material (bersih, terang, jaga omongan, meditasi)
Suasana rumah yang bersih, rapi dan terang, mempunyai getaran tinggi dan menyenangkan. Getaran (vibrasi) ini mampu menarik kunjungan dan berkah dari energi kemakmuran di alam semesta. Jagalah perkataan kita untuk mengucapkan yang baik dan menyenangkan. Ketika kita bermeditasi dan berdoa dalam keheningan, bayangkan bahwa kita telah memiliki uang dan harta yang sangat banyak yang terus mengalir kepada kita. Tetaplah sederhana, karena kebahagiaan terdapat dan dimulai dari pikiran, bukan sekedar dari menumpuk barang-barang yang tidak berguna.
4. Hukum Tentang Hakikat Uang yang Menyenangkan (gembira secara spiritual)
Mulai untuk membentuk sikap bermain bersama Tuhan, adalah pengalaman yang luar biasa untuk merasakan kegembiraaan dalam bermesraan bersama Tuhan. Orang yang telah terlatih sikap spiritualnya mampu bersikap gembira pada masa-masa sulit. Jangan batasi kebahagiaan kita hanya setelah lingkungan kita berubah menjadi lebih baik. Berbahagialah sekarang juga. Tuhan mampu mengabulkan keinginan kita yang paling tidak masuk akal sekalipun. Karena bagi Penguasa alam Semesta, semua keinginan yang paling tinggi sekalipun adalah sangat kecil dan tidak berarti bagiNya. Tuhan hanya menunggu sampai kita siap untuk menerima rizki tersebut.
5. Hukum Tentang Pemeliharaan (menjaga dan mensyukuri titipan Tuhan)
Ketika kita dipercaya Tuhan menerima kekayaan dan harta benda materialNya, maka kita harus berhati-hati dalam mengelola kekayaan yang dititipkan pada kita dari Sang Maha Pencipta dengan penuh rasa hormat dan terima kasih serta menghargai kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita tersebut. Ketika kita mampu mengelola dan menghargai kepercayaan yang diberikan Tuhan pada kita, sekecil apapun, maka semua yang kita kelola tersebut ditambah sedikit demi sedikit oleh Tuhan pada kita. Begitu pula sebaliknya kalau kita tidak mampu mengelola dan menghargai kepercayaan tersebut.
6. Hukum Tentang Mimpi (fokus pada satu impian)
Kejarlah satu mimpi yang paling kuat dan tempatkanlah mimpi yang lainnya sebagai hobi. Lalu kita bisa mewujudkan mimpi utama menjadi kenyataan, asalkan kita tidak terlalu banyak menghabiskan waktu dan tenaga pada beragam hobi atau mimpi lain yang lemah. Setiap hari lakukan sesuatu yang tidak biasa kita kerjakan atau sesuatu yang kita pikir tidak bisa kita kerjakan. Sebenarnya tanpa kita sadari ada suatu potensi di dalam diri kita yang sangat dahsyat, yang seringkali belum kita manfaatkan. Akan sangat menyenangkan bila kita berkenalan dengan potensi di dalam diri kita tersebut.
7. Hukum Tentang Kesendirian (bicara secara imaginasi)
Dengan menyendiri dan berkomunikasi dengan Tuhan, kita mendapatkan ketenangan pikiran dan nafas yang tenang, Kita bisa meminta petunjuk untuk memecahkan problem-problem yang kita hadapi. Seringkali yang terjadi, bukan doa kita tidak dijawab, tetapi kita hanya belum memperoleh jawaban atau bahkan sebenarnya Tuhan sudah menjawab, tetapi kita tidak mendengar jawabanNya. Berbincanglah dengan Yang Maha Kuasa atau dengan siapapun yang kita anggap luar biasa (yang ingin kita jadikan tauladan, bisa orang-orang yang kita kenal atau tokoh-tokoh yang luar biasa) secara imaginer. Bayangan wajah mereka mampu mengilhami inspirasi dan kreativitas kita, yang memunculkan ide-ide brilian yang menghasilkan uang dan kekayaan. Ketika kita mengalami kebahagiaan dalam hati, maka kesengsaraan dunia ini tidak mampu menyentuh kita.
8. Hukum Tentang Keharmonisan (menghindari pertengkaran)
Harmoni dan rasa damai menghasilkan dan melahirkan kekayaan. Gelombang harmonis dalam hidup mampu menciptakan getaran magnetik positif yang menarik kekayaan dan keberuntungan. Untuk tiap ucapan yang kurang baik atau kasar yang kita arahkan menjadi sesuatu yang positif (bukan dipendam dalam hati), kita dibayar kembali oleh alam semesta dengan ganjaran rezeki yang nyata. Hindari pertengkaran dengan siapapun yang tidak menghasilkan apa-apa dan sekedar memenuhi hati dan pikiran kita dengan berbagai hal yang negatif.
9. Hukum Tentang Memberi (memberi dengan suka cita)
Bila kita akan memberi sesuatu pada seseorang, berilah dengan penuh suka cita dan keiklasan. Jangan memberi karena terpaksa atau hanya karena suatu kewajiban. Kalau kita tidak suka dan tidak mau memberi, jangan memberi. Jangan meminta-minta kepada orang lain atau memanfaatkan kemurahan hatinya. Saat kita memberi, jangan memberi untuk mempertontonkan kemurahan hati kita. Semua niat dan perasaan ketika kita memberi sesuatu pada seseorang akan berbalik pada kita. Suka cita dan keiklasan yang mendasari pemberian kita, mampu menarik berbagai keberuntungan dan peluang dalam hidup kita, yang perlu kita lakukan hanyalah peka dan menyadari berbagai rizki tersebut.
10. Hukum Tentang Perubahan (berubah untuk mencapai tujuan)
Tidak ada yang pasti didunia ini kecuali perubahan. Biasanya, banyak orang yang tidak yakin bahwa perubahan hidupnya adalah untuk sesuatu yang lebih baik, maka biasanya mereka tidak menyukai terjadinya perubahan Satu-satunya yang perlu kita lakukan untuk keluar dari masalah keuangan adalah dengan mengubah beberapa hal dalam hidup kita. Setiap hari, cara pikir, cara bertindak dan cara kita merasakan sesuatu membentuk alur hidup kita. Kita harus mempunyai komitmen untuk menghormati perubahan; transformasi secara alamiah akan terjadi dengan sendirinya. Tuhan kadang perlu mengguncang perahu rutinitas hidup kita, sebelum menurunkan kekayaan dan kemakmuran yang sangat membahagiakan.
Itulah 10 hukum kemakmuran, yang hanya merupakan ”aturan main” bersama, antara Tuhan, alam semesta, dan kita. Apakah kita mau menikmati ”permainan” yang sudah disediakan ini? Kita bisa bebas untuk memilih...
No comments:
Post a Comment