Dari email htii.school@yahoo.com


Salam kenal mas kirdi

Kemaren saya dengar talkshow mas kirdi di radio Ramako, yg salah satunya membahas The Secret. Saya sdh baca dan tonton dvdnya, sangat bagus, sampai seluruh kantor saya suruh tonton vcdnya.

Saya ingin coba menerapkannya cuman gimana ya?

misalnya untuk:

1. Kalau saya ingin keluarga saya rukun dan bahagia, anak-anak tidak nakal dan nurut sama orangtuanya, manteranya gimana?

2. Kalau ingin dapat lotery/undian, manteranya gimana?

Sekian dulu mas, terimakasih atas bantuannya

A di JKT

Jawaban Mas Kirdi Putra

Terima kasih untuk perhatiannya pada saya di Ramako (105.8 FM), semoga bisa membawa sesuatu yang positif buat kita semua. Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana cara menciptakan kerukunan dan kebahagiaan di keluarga, juga anak-anak yang tidak nakal dan nurut dengan orang tuanya, benar-benar pertanyaan yang sangat menarik.

Seperti yang telah diketahui, bahwa ketika kita menginginkan sesuatu, maka sebenarnya alam semesta dan pikiran kita telah mengarahkan diri kita untuk mencapai apa yang kita inginkan tersebut. Yang menentukan tercapainya sebuah keinginan, cita-cita, atau tujuan adalah:

Detail. Seberapa detail kita memikirkan, membayangkan, dan membentuknya dalam pikiran kita. Semakin jelas dan pasti apa yang kita inginkan (tujuan) itu, maka dapat dipastikan apapun yang terjadi dalam hidup kita, suatu saat kita pasti sampai di tujuan yang kita inginkan tersebut. Maksudnya? Misalnya begini, katakanlah kita sedang nyetir mobil (yang sangat canggih). Kita merasa sangat nyaman di dalamnya, tetapi sambil terus mengemudi, kita tidak bisa menentukan tujuan kita. Sambil terus berpikir, mau kemana kita, kita tetap harus memperhatikan jalanan bukan? Supaya tidak masuk lobang, tidak menabrak, tidak nyerempet, dll. Kita terfokus pada hal-hal kecil, sedangkan tujuan yang sebenarnya kita bisa capai malah tidak tercapai (padahal kita punya kendaraan yang memungkinkan kita mencapai tujuan kita kan?).

Membayar. Tidak ada yang gratis di dunia ini. Maksudnya? Ketika kita menginginkan sesuatu, maka kita harus mau membayar harganya (if you really want something, then you have to pay for the price). Jadi, ketika kita sudah mengarahkan pikiran kita ke sebuah tujuan, maka kita WAJIB untuk mulai memikirkan pelajaran (hikmah) dari setiap hal yang terjadi pada diri kita (baik itu terasa menyenangkan maupun tidak menyenangkan, tetapi itu sudah DIRANCANG sedemikian rupa, oleh alam semesta dan PIKIRAN kita sendiri, secara bawah sadar, untuk kita mencapai apa yang kita inginkan). Misalnya gimana? Misalnya kita sudah memprogram pada diri kita, bahwa kita adalah orang yang mampu menarik rejeki. Tiba-tiba, ada seorang rekan lama kita yang menghubungi kita dan menawarkan sebuah peluang, katakanlah MLM. Seringkali, banyak orang yang kemudian menolak (baik secara langsung maupun halus). Padahal kalau kita mau meluangkan waktu bertanya pada diri kita sendiri, kenapa rekan lama kita tiba-tiba menawarkan peluang itu kepada kita? Nah, ketika kita meluangkan waktu untuk berpikir, untuk datang memenuhi undangan teman kita itu, untuk berkenalan dengan orang-orang baru, berarti kita mau membayar untuk peluang yang datang ke kita (dengan waktu, tenaga, atau biaya). Setelah itu, sebenarnya kita bisa bertanya pada diri kita sendiri, apa yang bisa saya dapat/pelajari ya?


Nah, untuk pertanyaan A tadi, menurut saya, kita dapat memulai dengan mendefinisikan secara lebih jelas/detail, seperti apa rukun dan bahagia yang dimaksud (kan rukun dan bahagia untuk tiap orang berbeda-beda). Bayangkan sejelas-jelasnya, sampai kita bisa membayangkannya secara detail dan terinci.

Mantranya?

Setelah kita bayangkan secara detail dan kita bisa merasakan bahwa kerukunan dan kebahagiaan itu sudah terjadi pada kita, katakan pada diri kita sendiri

“Saya bersyukur/berterima kasih atas kerukunan dan kebahagiaan seperti ini”


Kenapa seperti itu mantranya?


Perlu kita ketahui dan ingat, bahwa ketika kita iklas atas suatu hal, berarti kita mensyukuri apa yang kita peroleh. Untuk mengundang kerukunan dan kebahagiaan itu, maka syukuri terlebih dahulu.

Apa yang terjadi setelah itu?

Kita tidak akan luput dari pertengkaran, perbedaan pendapat, perselisihan, dan berbagai hal yang tidak menyenangkan lainnya. Ketika kita mengalami hal ini, tenangkan diri kita, tarik nafas panjang, sehingga kita akan lebih mampu bertanya pada diri kita sendiri, ”Apa hal yang dapat saya peroleh/pelajari dari hal-hal ini?”

Nah, karena mantra yang selalu kita ucapkan tadi (bersyukur), maka kita mampu lebih mudah untuk mendapatkan hikmah dan pelajaran, sehingga, kita mampu untuk mencapai kerukunan dan kebahagiaan yang kita inginkan (sebagai tujuan kita).

Mantra untuk mendapat undian/lotere?

Waduh, memang ada cara untuk menarik peluang dan rejeki, yang ketika kita secara rutin memasukkan pola sukses dan kaya ke dalam pikiran bawah sadar kita. Lebih baik kita menjadikan diri kita MAGNET untuk keberhasilan, keberuntungan, dan kekayaan, dan semuanya ini tetap ada HARGA yang kita harus bayarkan. Apa? Kemauan untuk belajar dari apapun yang terjadi pada kita, karena semua hal terjadi karena sebuah alasan tertentu.

”Everything happen for a reason”

Daripada kita mengharapkan undian atau lotere, yang tentu saja bukan tidak mungkin kita dapat lho.. (ketika kita memang sudah waktunya mampu menarik keberuntungan itu pada diri kita, mungkin-mungkin saja terjadi), dan kita masih dalam mode menunggu (waiting mode), lebih baik kita isi waktu kita dengan hal-hal yang lebih produktif dan berkarya, sambil belajar dari kehidupan. Percayalah, bahwa peluang dan rejeki itu justru datang lebih cepat lagi (tentu tetap dengan ada waktu, biaya,dan tenaga yang kita keluarkan, tetapi jumlahnya tidak memberatkan kita).

Nah, untuk kenakalan anak, sebenarnya seringkali kenakalan merupakan bentuk lain dari kreativitas dan inisiatif. (tentu kenakalan yang dapat di tolerir, bukan yang sudah mengarah pada suatu hal yang destruktif, yang merugikan diri dan orang lain). Bagaimana untuk menghadapi dan memanage kenakalain anak, lebih jelasnya, silahkan melihat beberapa artikel saya tentang anak (Contoh: Anakku Tidak Bisa Dilarang, Anakku Suka Mengumpat, dll).

No comments: