- Kecoa
- Ketinggian
- Keramaian
Dari 11 responden yang masuk, hasilnya adalah Phobia Kecoa 46 %, Phobia Ketinggian 36 %, dan Phobia Keramaian 18 %
Berdiri pada tahun 2004, sebuah lembaga pelatihan dengan spesialisasi training untuk pengembangan soft skill berupa aplikasi Hypnosis. Salah satu aplikasi psychology & hypnosis yang mampu mengubah seseorang dengan cukup cepat adalah metode Mind & Heart Programming. Metode ini berbeda dengan metode pengajaran hard skill yang banyak dikembangkan di Indonesia.
Dari 11 responden yang masuk, hasilnya adalah Phobia Kecoa 46 %, Phobia Ketinggian 36 %, dan Phobia Keramaian 18 %
Ketika kita ingin mengubah sebuah kebiasaan yang kita miliki (misalnya: merokok, gigit jari, emosi, dll), maka kita bisa datang ke seorang professional therapist (hypnotherapist) atau melakukan sebuah program diri, yang kita sebut sebagai Self Hypnosis.
Pada dasarnya, Self Hypnosis merupakan sebuah proses mengatur ulang pola di pikiran dan perasaan kita , dengan menggunakan akses/kunci ke pikiran bawah sadar kita. Self Hypnosis dapat digunakan untuk mengakses potensi terpendam dalam diri manusia, dimana “kunci” yang digunakan adalah dengan pemprograman pikiran melalui bahasa symbol dan non verbal.
Self Hypnosis mampu berpengaruh secara langsung, baik dalam jangka waktu cepat maupun lambat terhadap pikiran dan tubuh kita. Ketika kita melakukan self hypnosis, diperlukan kondisi (state) fisik dan mental kita untuk relaks. Kondisi ini diperlukan untuk mempercepat proses pembentukan hasil yang diinginkan secara bawah sadar (subconscious), tanpa adanya mental block yang dapat terbentuk dari berbagai hal. Untuk memudahkan kita ke kondisi tersebut, diperlukan
Dalam kondisi self hypnosis ini, pikiran kita berada pada kondisi yang memungkinkan diri kita sendiri lebih cepat dan lebih mudah menanamkan sebuah nilai baru di dalam pikiran kita sendiri, dalam hal ini adalah nilai-nilai untuk menghentikan kebiasaan merokok yang kita miliki.
Konsep yang digunakan untuk menyembuhkan korban trauma (trauma healing) adalah dengan langkah-langkah (step) seperti:
Merupakan proses untuk membangun kepercayaan diri untuk mengubah kebiasaan yang kita inginkan dan sekaligus membentuk sebuah kebiasaan baru lainnya, dimana diperlukan kesukarelaan diri untuk bersedia melalui semua prosesnya untuk hasil yang optimal.
Adalah metode menempatkan diri dalam sebuah kondisi dengan “kenyamanan” dari peristiwa luar yang terjadi, yang membuat bawah sadar merasa aman dan nyaman. Step ini diterapkan untuk:
Proses menanamkan sebuah realitas baru dalam pikiran dan perasaan, berdasarkan nilai-nilai yang mendasari terbentuknya sebuah kebiasaan. Misal: seseorang merokok (kebiasaan) karena membutuhkan rasa tenang (nilai). Setelah kita mengenal nilai-nilai yang mendasari kebiasaan kita ini, maka proses yang dilakukan berikutnya adalah mencari variasi kebiasaan baru yang kita rasa lebih produktif atau lebih baik, untuk menggantikan kebiasaan yang lama, tetapi tetap terkait dengan nilai-nilai yang dibutuhkan. Misal: kebiasaan merokok diganti dengan mengkonsumsi air putih lebih sering, untuk memberikan rasa tenang di dalam hati. Proses ini juga memberikan beberapa nilai tambah bagi diri kita, antara lain:
· mampu lebih cepat menyelesaikan berbagai masalah secara internal
· mampu lebih “kreatif” dalam mencari solusi dari masalah yang ada
Step terakhir, untuk menutup “program” yang ditanamkan. Kebiasaan masa lalu tersebut “hanya” menjadi ingatan, yang saat ini, nilai-nilai dan kebiasaan yang sekarang berubah, sejalan dengan program yang baru saja ditanamkan. Terjadi perubahan persepsi mengenai kebiasaan itu sendiri, dan sepenuhnya selesai mengambil hikmah/ pelajaran dari kebiasaan (yang lalu) tersebut secara positif.
Metode Self Hypnosis ini merupakan metode terapan praktis penggunaan visualisasi dan hypnotherapy untuk memberikan perintah pada tubuh untuk menghasilkan efek yang diinginkan. Perintah diberikan secara symbolis/metaphor, dimana symbol/metaphor tersebut merupakan akses langsung pada bawah sadar pikiran manusia, yang bertanggung jawab terhadap tubuh fisiknya.
Salam kenal mas kirdi
Kemaren saya dengar talkshow mas kirdi di radio Ramako, yg salah satunya membahas The Secret. Saya sdh baca dan tonton dvdnya, sangat bagus, sampai seluruh kantor saya suruh tonton vcdnya.
Saya ingin coba menerapkannya cuman gimana ya?
misalnya untuk:
1. Kalau saya ingin keluarga saya rukun dan bahagia, anak-anak tidak nakal dan nurut sama orangtuanya, manteranya gimana?
2. Kalau ingin dapat lotery/undian, manteranya gimana?
Sekian dulu mas, terimakasih atas bantuannya
A di JKT
Terima kasih untuk perhatiannya pada saya di Ramako (105.8 FM), semoga bisa membawa sesuatu yang positif buat kita semua. Sehubungan dengan pertanyaan bagaimana cara menciptakan kerukunan dan kebahagiaan di keluarga, juga anak-anak yang tidak nakal dan nurut dengan orang tuanya, benar-benar pertanyaan yang sangat menarik.
Nah, untuk pertanyaan A tadi, menurut saya, kita dapat memulai dengan mendefinisikan secara lebih jelas/detail, seperti apa rukun dan bahagia yang dimaksud (
Setelah kita bayangkan secara detail dan kita bisa merasakan bahwa kerukunan dan kebahagiaan itu sudah terjadi pada kita, katakan pada diri kita sendiri
“Saya bersyukur/berterima kasih atas kerukunan dan kebahagiaan seperti ini”
Kenapa seperti itu mantranya?
Perlu kita ketahui dan ingat, bahwa ketika kita iklas atas suatu hal, berarti kita mensyukuri apa yang kita peroleh. Untuk mengundang kerukunan dan kebahagiaan itu, maka syukuri terlebih dahulu.
Apa yang terjadi setelah itu?
Kita tidak akan luput dari pertengkaran, perbedaan pendapat, perselisihan, dan berbagai hal yang tidak menyenangkan lainnya. Ketika kita mengalami hal ini, tenangkan diri kita, tarik nafas panjang, sehingga kita akan lebih mampu bertanya pada diri kita sendiri, ”Apa hal yang dapat saya peroleh/pelajari dari hal-hal ini?”
Nah, karena mantra yang selalu kita ucapkan tadi (bersyukur), maka kita mampu lebih mudah untuk mendapatkan hikmah dan pelajaran, sehingga, kita mampu untuk mencapai kerukunan dan kebahagiaan yang kita inginkan (sebagai tujuan kita).
Mantra untuk mendapat undian/lotere?
Nah, untuk kenakalan anak, sebenarnya seringkali kenakalan merupakan bentuk lain dari kreativitas dan inisiatif. (tentu kenakalan yang dapat di tolerir, bukan yang sudah mengarah pada suatu hal yang destruktif, yang merugikan diri dan orang lain). Bagaimana untuk menghadapi dan memanage kenakalain anak, lebih jelasnya, silahkan melihat beberapa artikel saya tentang anak (Contoh: Anakku Tidak Bisa Dilarang, Anakku Suka Mengumpat, dll).
By Kirdi Putra
Apakah seharusnya kita punya pikiran dan perasaan sukses dahulu baru kemudian segala kesuksesan yang kita inginkan itu datang, atau sebaliknya?
Apa yang terjadi bila bila seseorang memiliki pola pikir dan pola perasaan sukses?
Orang yang memiliki pola pikiran dan pola perasaan sukses menjadi orang yang mampu selalu melihat peluang, serta mau untuk segera mengambil peluang tersebut, serta mampu dan berani untuk belajar dari kesalahan dan kegagalan yang dibuatnya secara positif. Hasilnya? Tentu saja mudah dapat rejeki, karena dirinya sudah menjadi MAGNET untuk rejeki tersebut.
Bagaimanakah cara memiliki MAGNET bagi REJEKI, dengan memiliki pola pikir dan pola hati yang mampu menarik kesuksesan?
Banyak orang yang telah belajar dari berbagai training yang bagus, membaca banyak buku yang bagus, tetapi mengapa mereka belum juga merasa menghasilkan perubahan seperti yang diinginkan?
Untuk mencapai sebuah tujuan, kita membutuhkan sebuah tujuan dan target yang jelas dan detail. Kita bisa membayangkan dan merasakan, bahwa kita sudah memiliki tujuan kita, target kita, apapun yang kita definisikan sebagai kesuksesan (berupa sesuatu yang konkret, seperti rumah, mobil, sekolah, pasangan, anak, dll), yang semua ini dapat kita lakukan secara berkala.
hati-hati dengan pikiran kita, itu menjadi perkataan,
hati-hati dengan perkataan kita, itu menjadi perbuatan,
hati-hati dengan perbuatan kita, itu menjadi kebiasaan,
hati-hati dengan kebiasaan kita, itu menjadi karakter,
hati-hati dengan karakter kita, itu menjadi nasib...
Dalam sehari-hari, banyak hal-hal yang bagi kita positif maupun negatif terjadi pada diri kita. Apapun yang terjadi dengan diri kita, biasakan untuk berkata ”ini adalah REJEKI saya”, apapun yang terjadi.
Jadi, apabila kita mampu berkata ”ini adalah REJEKI saya” untuk tiap kejadian (baik kita anggap positif atau negatif), maka pikiran bawah sadar kita mulai memproses pelajaran yang dapat kita serap (tidak akan terasa bagi kita, wong namanya juga bawah sadar).
Kirdi Putra, CHI, CHt, NLP.
Professional Personal Coach
(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)
Hypnosis Training Institute of
http://htii.blogspot.com/
For things to change, I have to change
By: Kirdi Putra
Saya baru saja putus dengan pacar saya, dia yang menyatakan putus. Saya masih sangat mencintai dia, hati saya masih hanya untuk satu orang wanita, tetapi seringkali dia menuduh saya untuk sesuatu yang benar-benar tidak saya lakukan. Dia seringkali menuduh saya berselingkuh, menuduh saya tidak menganggapnya penting, tidak benar-benar menyayangi dia, dll.
Mas H di JKT.
Mengapa setelah saya mencintainya dengan sepenuh hati, dia menuduh saya seperti itu?
Mas H, bukankan kita memang terlahir berbeda-beda? Bukankan dunia ini terasa dan terlihat indah karena perbedaan yang terjadi di dalamnya?
”Cinta bukanlah alasan untuk mengubah seseorang, cinta
adalah sebab untuk menyatukan dua hati yang berbeda...”
pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, mengapa tidak ada satu orangpun di dunia ini yang memiliki sidik jari yang sama? Coba bayangkan, apalagi yang ada di dalam pikiran dan hati orang lain...
Kalau seseorang yang kita cintai memiliki kesalah pahaman terhadap diri kita, menurut saya, yang pertama kali bisa kita lakukan, adalah menerima bahwa semua ini terjadi karena faktor di diri kita juga... dengan kata lain, kita punya andil dalam hal ini (lebih mudah berpikir dengan cara seperti ini, dibandingkan menyalahkan orang lain diluar diri kita, misalnya ex pacar kita).
Jika seseorang yang kita cintai menuduh kita yang sebenarnya tidak kita lakukan, saya tahu, rasanya pasti sangat menyakitkan (baik tuduhan berselingkuh, tidak menganggapnya penting, tidak benar-benar menyayanginya, dan berbagai tuduhan lainnya). Tetapi pasti ia juga memiliki dasar pemikiran mengapa kita sampai mendapatkan tuduhan itu... Nah, disini, kedewasaan kita berdua lah (dengan pasangan) yang diharapkan mampu untuk menghadirkan sebuah bentuk komunikasi yang bijaksana dan terbuka.
Bukan lagi masalah siapa benar dan siapa salah, bukan... tetapi mau di bawa kemana hubungan yang sudah terjalin, dan lebih mengenal lagi, fakta apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalah pahaman tersebut. Mohon diingat, bahwa satu hal yang menurut kita biasa saja, belum tentu akan dipahami biasa oleh orang lain, satu hal yang tidak penting menurut kita, bisa jadi merupakan hidup dan mati untuk seseorang.
Jadi? Satukan hati kita ketika membangun sebuah hubungan, coba rasakan, coba lihat, coba dengarkan, bukan dari sisi pandang kita.. tetapi dari sisi pandang pasangan kita... bukankah indah untuk bisa tersenyum pada hal-hal yang membuatnya tersenyum.. menangis untuk hal-hal yang mampu membuatnya menangis.. bukan untuk mengubahnya, tetapi untuk lebih dekat dan memahaminya...
Karena pada akhirnya, cintalah yang memilih... persiapkan diri kita untuk dipilih olehnya...
(bukan untuk mengubah orang yang kita cintai...)
Apa yang harus saya lakukan untuk meringankan beban di hati saya?
Pertama-tama, mungkin anda bisa bersyukur.. untuk apa yang sudah terjadi dalam hidup anda.. tidak semua orang dikaruniai berkah untuk dapat mengalami patah hati...
Yang BENER??
Iya, benar sekali... coba kita lihat bersama, coba kita tanyakan bersama… kenapa kira-kira kita harus mengalami hal seperti ini.
Bukankah katanya Tuhan sangat menyayangi umatnya?
Bukankah katanya semua hal terjadi karena sebuah skenario besar-Nya?
Berarti pasti ada sesuatu yang bisa kita pelajari dari sini. Maksudnya?
Pertanyaan..
Andaikata suatu hari, diri anda harus mengalami sebuah operasi pembedahan di sebuah rumah sakit. Apakah anda bersedia di bedah oleh seseorang, yang tidak lulus mata kuliah anatomi (di kedokteran) sehingga belum (atau tidak) dinyatakan lulus sebagai seorang dokter?
Rata-rata dari kita pasti menjawab ”TIDAK” (bahkan tanpa perlu berpikir lebih lanjut)
Mengapa? Karena tidak adanya jaminan operasi tersebut dilakukan secara BENAR, sehingga taruhannya menjadi semakin besar (masalahnya, yang jadi taruhan kan nyawa kita).
Padahal, siapa sih yang mengeluarkan Ijazah Kedokteran? Kan Universitas tempat dokter tersebut kuliah... coba deh kita renungkan bersama-sama, apakah kita layak untuk mencapai kesuksesan, kebahagiaan, cita-cita apapun yang kita inginkan, apabila kita tidak ”memantaskan” diri kita dalam menghadapi pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh-Nya?
Apakah kita tidak akan mengalami patah hati lagi, kalau kita tidak memutuskan untuk belajar dari pengalaman kita ini? Mengapa? Karena pelajaran yang diberikan oleh-Nya tidak kita jadikan bahan untuk berubah dan menjadi lebih bijak di kesempatan berikutnya.
Waktu akan menyembuhkan, tetapi ada baiknya justru dengan berjalannya waktu itu, kita ingat juga hal-hal yang menyebabkan kesalah-pahaman, cara kita menyampaikan pendapat, cara kita menunjukkan cinta pada pasangan kita, dll.
Sedih karena tidak ada harapan dalam hidup anda? Belum tentu kan... kalau jodoh, tidak akan lari kemana kan...
Mulai sekarang, anda bisa perbaiki diri dan lakukan yang terbaik yang anda bisa...
Salam hangat dan teriring senyum dari saya.
Kirdi Putra, CHI, CHt.
Hypnotherapy Coach
Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)
http://htii.blogspot.com/
For things to change, I have to change
Ketika kita mendengar kata hipnotis, seringkali orang merasa ngeri dan membayangkan suatu ilmu yang melibatkan unsur mistis dan magis, yang digunakan untuk suatu tindak kejahatan atau untuk mengerjai orang lain. Apa lagi setelah kita menonton berbagai acara hipnotis di Televisi, dimana dalam acara tersebut, seolah-olah seseorang dapat diperintahkan menjadi apapun dan melakukan apapun sesuai dengan apa yang diinginkan oleh sang penghipnotis hanya dengan menggunakan jentikan jari, sentuhan, atau pandangan mata.
Pertanyaan yang muncul, benarkah demikian? Apakah sebenarnya hipnotis itu? Apa saja aplikasi terapan dari hipnotis?
Hipnotis sendiri sebenarnya merupakan sebuah seni komunikasi yang sangat berhubungan dengan psikologi, yang menghasilkan suatu bentuk sugesti yang mampu mempengaruhi pikiran seseorang secara efektif (dimana proses dan hasilnya dapat dijelaskan secara ilmiah).
Salah satu hal terpenting dan wajib untuk diketahui adalah proses hipnotis sendiri sama sekali tidak berkaitan dengan hal-hal yang bersifat magis ataupun mistis. Efek ekstrim yang mampu dihasilkannya dapat dibuktikan dan dipelajari secara ilmiah.
Ketika kita bersedia untuk membuka diri dan pikiran kita, mau mempelajari beberapa aspek mengenai hipnotis secara ilmiah, ternyata, banyak sekali manfaat dan penerapan hipnotis yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan kita sehari hari. Ternyata, banyak sekali aplikasi hipnotis daripada hanya untuk kejahatan ataupun untuk mengerjai orang lain.
Di dunia barat, hipnotis sudah menjadi bagian dari salah satu solusi dan secara resmi telah menjadi pendamping solusi pengobatan medis. Melalui beberapa perkembangan dan inovasi di berbagai bidang, maka hipnotis dapat diaplikasikan dalam banyak hal lain, selain untuk kepentingan psikologi dan medis.
Kita juga seringkali belum menyadari bahwa di dalam kegiatan kita sehari-haripun kita sering secara sadar maupun tidak sadar, terhipnotis (menghipnotis diri sendiri). Misalnya ketika kita sedang terlarut dalam sebuah acara TV (yang mampu membangkitkan emosi kita). Seringkali kita ikut larut jauh dalam gelombang emosi yang ditampilkan dalam acara TV tersebut. Atau ketika kita mengetahui berita di koran atau televisi tentang suatu hal yang mampu memicu emosi kita (baik sedih, bahagia, atau marah). Bila anda pernah mengalami hal tersebut, berarti sebenarnya anda telah terhipnotis.
Masih banyak lagi kejadian-kejadian yang berkaitan dengan proses hipnotis yang berhubungan dengan kegiatan kita sehari hari. Juga masih banyak lagi aplikasi dan penerapan hipnotis yang belum kita ketahui, yang sebenarnya mampu meningkatkan kualitas hidup kita. Beberapa bidang tersebut antara lain:
Aplikasi hipnotis dalam dunia kedokteran antara lain untuk membantu proses anastesi (tanpa menggunakan obat, tetapi dengan menggunakan sugesti), membantu meningkatkan semangat dan motivasi hidup para penderita penyakit-penyakit yang berat (AIDS, Kanker, dll) sehingga mereka mampu menjalani pengobatan dengan pikiran dan perasaan yang lebih optimis, membantu menghilangkan ketakutan-ketakutan yang terjadi pada pasien (karena phobia/trauma sebelumnya), membantu proses persalinan dengan relatif nyaman (rasa sakit yang berkurang jauh), serta masih banyak lagi lainnya aplikasi di dunia kedokteran modern.
Dalam dunia pekerjaanpun, aplikasi hipnotis saat ini sudah mulai diterapkan, misalnya untuk membantu membangun potensi di dalam diri maupun untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan orang lain. Karena hipnotis pada dasarnya adalah seni komunikasi yang terkait dengan penerapan psikologi, maka aplikasinya dapat digunakan untuk meningkatkan rasa percaya diri, mengatur pola stress, membangun mental pantang menyerah, meningkatkan kemampuan dan mental negosiasi, membangun kebiasaan berpikir positif, dan masih banyak lagi lainnya. Semua ini merupakan hasil dari penerapan hipnotis terapan.
Penerapan hipnotis (hypnotherapy) juga dapat digunakan dalam meningkatkan kualitas dalam sebuah hubungan, baik antara pasangan, antara rekan kerja, sampai antara orang-tua dengan anak (parenting). Potensi kita untuk mampu memahami pikiran dan persepsi orang lain itulah yang digali dengan menggunakan teknik terapan dari hypnotherapy, sehingga kita mampu mengerti pola pikir dan perasaan orang lain (pasangan, rekan kerja, anak/orang tua), serta lebih efektif dalam mengkomunikasikan pikiran dan pesersepsi kita pada mereka.
Dalam dunia entertainment, efek hipnotis yang terkadang terlihat cukup ekstrim, mampu menjadi sebuah tontonan yang menarik dan menghibur. Tentu saja, pertunjukan yang menggunakan hipnotis, haruslah mengikuti beberapa kode etik yang jelas (tidak membahayakan dan mempermalukan subjek hipnotis tersebut). Sebuah pertunjukan hipnotis yang benar mampu membuat penontonnya kemudian menyadari kekuatan pikirannya, serta justru mampu membuka pemikiran tentang hipnotis secara positif (bukan justru membuat takut terhadap efek hipnotis).
Untuk lebih mengerti mengenai berbagai fakta penerapan hipnotis di atas, ada sebuah berita baik, yaitu adalah bahwa hipnotis ternyata juga dapat dipelajari, secara ilmiah, bagi siapapun yang memang mau mempelajarinya.
Untuk mempelajarinya memang memerlukan waktu (walaupun relatif singkat) dan ketekunan. Ilmu hipnotis tidak ada bedanya dengan ilmu eksakta lainnya, seperti psikologi, fisika, biologi, dll. Setelah mempelajarinya, yang kita butuhkan adalah rutin untuk berlatih dalam mengaplikasikannya di bidang yang kita butuhkan.
Berminat untuk memulai?
Kirdi Putra, CHI, CHt, NLP.
Professional Personal Coach
(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)
Hypnosis Training Institute of
http://htii.blogspot.com/
For things to change, I have to change
Banyak cara untuk menjadi stabil, karena kestabilan dalam diri seseorang merupakan pola. Cara membentuk pola? Melakukan hal yang sama berulang ulang, maka pola terbentuk di dalam pikiran.
Point utama dari pertanyaan mas Rono adalah: Bagaimana caranya saya membentuk pola semangat secara stabil?
Maka kita bisa mulai dari hal yang paling kecil dahulu, kata-kata di dalam pikiran kita. Mas Rono bisa cari kata-kata yang paling sering mas Rono katakan ketika sedang dalam kondisi puncak (bahagia, semangat, senang, dll), kemudian ingat-ingat kata-kata tersebut (ingat dan rasakan perasaan ketika kata-kata itu terucap di dalam hati).
Yang mas Rono lakukan berikutnya adalah, kapanpun mas Rono merasa down, malas, maka sempatkan diri mas Rono untuk beristirahat secara fisik dan mental (diam dan relaks), kemudian ucapkan kata-kata yang tadi mas Rono ingat ketika mas Rono berada dalam kondisi puncak (sambil membayangkan tujuan dari hal yang seharusnya mas Rono lakukan, tetapi malas untuk dilakukan, bayangkan apa saja yang bisa mas Rono peroleh dan capai).
Buat ini semua menjadi pola, pola baru untuk mengubah pola lama (yang mas Rono anggap belum stabil).
Sukses dan selamat melakukan ya...
Kemudian, gimana caranya kalo SOMEDAY saya kepengen gabung di HTII jadi trainer atau coach?
HTII selalu membuka pintu lebar-lebar untuk siapapun yang berminat dan mampu duduk di jajaran trainer atau coach, tentu saja setelah melalui proses pendidikan, baik secara formal maupun non formal. Mas Rono bisa memperoleh informasi lengkap track yang dibutuhkan untuk menjadi seorang coach dan trainer di HTII.
Semuanya itu dapat diperoleh di tim administrasi HTII, serta berbagai hal yang bisa kita raih dengan bergabung di dalam tim HTII.
”Mulutmu Harimaumu...”
Sebuah pepatah, yang berarti ”berhati-hatilah dengan apa yang engkau ucapkan”, yang sering kita dengar diucapkan oleh orang-tua kita. Selama ini banyak yang sering mengira bahwa kata-kata dapat menjadi berbahaya ketika diucapkan pada orang lain, tetapi seringkali kita tidak menyadari, bahwa pengaruh kata-kata terhadap diri kita sendiri sangatlah besar.
Kita pasti pernah mengalami berbagai hal yang tidak menyenangkan dalam 1 hari, dan hari itu benar-benar buat kita merasa “Down”. So, bagaimana caranya untuk tetap menjaga pikiran kita tetap positif ketika sedang mengalami kondisi seperti itu?
Pernahkah kita mempertanyakan pada diri kita sendiri, mengapa kita harus mengalami semua hal yang SUDAH pernah kita alami dalam hidup kita? Apakah ada MAKSUD dibalik ini semua?
Misalnya, kita mengalami hari yang (kita anggap) buruk. Dimarahi atasan, dimarahi klien, kena macet, dan masih banyak hal-hal kecil tapi menjengkelkan yang terjadi. Kita bertanya pada diri kita sendiri “mengapa ya, saya harus alami ini semua?”, kita berkali-kali mengucapkan pertanyaan yang sama, di dalam hati, kepada diri sendiri, tetapi belum juga memperoleh suatu jawaban. Seringkali kita menganggap bahwa kata-kata yang kita ucapkan dalam hati, atau kita gumamkan sendiri, tidak berpengaruh banyak, karena tidak adanya jawaban seperti halnya kita sedang berbicara pada orang lain.
Kalau kita beranggapan bahwa kata-kata yang kita ucapkan sendiri itu tidak berpengaruh apa-apa pada diri kita, maka, PERTIMBANGKAN kembali…
Mengapa?
Karena kata-kata apapun yang kita ucapkan pada diri kita berpengaruh sangat besar. Saya ulangi SANGAT.
Mungkin kita tidak mendapatkan jawaban LANGSUNG saat itu. Mungkin pikiran kita masih butuh untuk memproses beberapa informasi tambahan yang dibutuhkan, hanya untuk menjawab pertanyaan “mengapa ya saya harus mengalami ini semua?” atau “apa yang bisa saya dapat dari keadaan ini ya?”.
Pikiran kita merupakan sebuah perangkat yang luar biasa. Kekuatannya terbagi menjadi 2 bagian: Pikiran sadar dan bawah sadar.
Pikiran sadarlah yang membuat kita mampu berkata-kata dan bertanya berbagai macam pertanyaan seperti diatas tadi. Pikiran sadarlah yang membuat kita mampu melakukan analisa terhadap berbagai macam hal secara sadar. Pikiran sadarlah yang membuat kita mampu memutuskan secara logis bisa kita dihadapi pada pilihan-pilihan yang datang pada kita.
Nah, proses yang terjadi, ketika pikiran sadar berkata-kata, maka kata-kata yang kita ucapkan juga di dengar oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar memproses informasi secara refleks, dan bekerja di bawah permukaan pikiran (ketika bawah sadar berpikir, kita tidak mengetahui proses berpikir tersebut, wong namanya juga bawah sadar).
Bagaimana bila pertanyaan yang diajukan oleh pikiran sadar sudah selesai diproses?
Jawaban-jawaban sebagai hasil proses dari pikiran bawah sadar akan ditampilkan ke pikiran sadar kembali (seperti halnya 2 orang yang saling bertukar pikiran, saling berkata-kata), tetapi bentuknya tidak selalu berupa kata-kata.
Hasil jawaban dari pikiran bawah sadar itu biasanya berbentuk ide atau perasaan, dan waktunya tidak dapat kita tentukan (karena hasil proses bawah sadar, kecepatan jawabannya tergantung pada sering tidaknya kita menggunakan proses yang sama/ pola yang sudah ada).
Nah, ketika kita mendapatkan sebuah ide, atau saat perasaan ketika mau memutuskan sesuatu, maka itu merupakan hasil dari proses yang terjadi dalam pikiran bawah sadar kita.
Kekuatan bawah sadar itulah yang mempengaruhi BAGAIMANA kita menyikapi kondisi yang terjadi pada diri kita, MENGAPA kita memutuskan sesuatu, dan masih banyak lagi.
Satu hal yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang, adalah berhati-hati dalam berkata-kata pada diri kita sendiri. Lalu, dapatkah kita mempercepat proses di dalam pikiran bawah sadar kita itu?
TENTU saja. Kita dapat mempercepat proses di dalam pikiran kita, kalau kita juga secara spesifik menanyakan hal yang kita butuhkan. Maksudnya??
Ketika kita mengalami apapun, baik hal yang kita anggap positif maupun negatif, maka kita bisa saja bertanya:
Apa yang bisa saya PELAJARI dari kejadian ini?
Saya bisa BELAJAR dari kejadian ini, apa saja ya?
Ini semua adalah PELAJARAN bagi saya, apa saja yang bisa saya PELAJARI ya?
Dengan bertanya pertanyaan-pertanyaan yang spesifik seperti itu, maka pikiran bawah sadar kita segera mencari jawaban atas pertanyaan tadi.
Dari mana? Dari berbagai kejadian yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya, dari berbagai hal yang pernah kita pelajari sebelumnya.
Kenapa kata-kata ”BELAJAR” bisa mempercepat proses kita mengambil pelajaran/hikmah di dalam pikiran bawah sadar kita?
Karena tiap kita memberi LABEL pada pikiran bawah sadar kita, maka ketika proses sedang terjadi, maka lebih cepat pikiran bawah sadar kita mengakses semua pengalaman kita, apalagi yang memang sudah berlabel BELAJAR.
Sama seperti kita menyusun buku di dalam perpustakaan (dengan standarisasi label yg ada)?
Ya, kira-kira seperti itu, pikiran kita lebih efektif dan efisien ketika kita memang mengatur semua informasi yang masuk, sehingga semuanya telah tertata, dan ketika dibutuhkan untuk di proses, maka cepat juga proses pemanggilan data yang ada.
Seperti komputer?
Ya, seperti komputer, Cuma lebih hebat dan cepat, serta banyak prosesnya terjadi secara tidak kita sadari (sebenarnya ada proses yang bahkan masih berjalan ketika kita sedang tidur dan beristirahat).
Hebat? Luar biasa... jadi, mau memulai untuk mengucapkan kata-kata BELAJAR hari ini?
Kirdi Putra, CHI, CHt.
Professional Personal Coach
(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)
Hypnosis Training Institute of
Phone. +62 21 739 7916
http://htii.blogspot.com/
For things to change, I have to change
Seringkali kita tidak menyadari, bahwa kekuatan kata-kata yang terucap, baik di hati atau di mulut kita.
watch your thoughts,
watch your words,
they become actions
watch your actions,
they become habits
watch your habits,
they become character
watch your character,
they become destiny…
Banyak yang berkata, ”coba untuk selalu berpikiran positif” atau ”iklaskan semua yang telah terjadi”, tapi ternyata bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Bagaimana cara “real”nya untuk menerapkan ini semua?
Terima Kasih, kata yang mengandung Positive Thinking ini hanya diucapkan bila kita dalam kondisi yang baik atau bahagia saja. Tapi bagaimana sebaliknya.
Perlu contoh? Pernahkah anda berada dalam kondisi ini:
Anda bangun pagi dalam kondisi badan yang tidak terlalu fit, dan lalu timbul “sedikit” perdebatan kecil dengan pasangan dan si kecil yang mulai “heboh” karena butuh perhatian anda. Lalu berikutnya yang menimpa anda, adalah kondisi jalan macet membuat anda cukup terlambat. Ketika sampai di kantor, kata-kata pertama yang keluar dari mulut atasan anda sanggup membuat telinga anda memerah sehingga membuat anda tidak mood untuk menyelesaikan pekerjaan yang memang belum selesai anda kerjakan. Masih ditambah dengan tekanan-tekanan dari klien/ pelanggan/mitra kantor anda yang berhubungan langsung dengan anda. Masih perlu ditambah lagi?
Nah, siapapun yang pernah berada dalam kondisi diatas, tahu bahwa untuk berpikiran positif saat itu sangatlah sulit (sekali lagi, sulit, bukannya tidak mungkin). Lalu, apa yang bisa dilakukan saat itu?
Saran untuk ”coba berpikiran positif” mungkin akan ditanggapi ”benar juga, ini Cuma sementara”, atau justru mungkin memicu kata-kata dalam hati ”bener sih, berpikiran positif bagus, tapi coba kalau kamu yang ada di dalam posisi saya, apa masih bisa ngomong seperti itu!” (tidak bisa tidak, sambil menulis, saya tersenyum-senyum sendiri, untuk hal yang juga pernah saya alami sendiri)
Salah satu cara yang praktis untuk mengatasi berbagai hal ini adalah dengan ber Terima Kasih. Berterima kasih??? Ya, berterima kasih atas segala yang telah terjadi pada diri kita hari ini.
Terima kasih untuk badan yang terasa tidak fit ketika bangun di pagi hari..
Terima kasih untuk pasangan/keluarga yang ”menyebalkan” sebelum kita berangkat...
Terima kasih untuk kondisi jalanan yang macet ketika kita di perjalanan...
Terima kasih untuk atasan yang memarahi kita setibanya di kantor...
Terima kasih untuk klien kantor yang menekan kita ketika kita berhubungan dengannya...
Terima kasih untuk apapun yang tejadi pada diri kita, untuk setiap kejadian positif maupun negatif yang kita terima, yang kita alami, karena pasti ada sebuah pelajaran/hikmah yang memang PASTI dapat kita ambil dari situ. Kalau tidak ada? Berarti kita belum mencarinya dari sisi pandang lain, atau... biarkan saja pikiran kita yang akan ”meramunya” untuk kita.
Berterima kasih pada siapa? Pada pilihan yang telah kita ambil (untuk menyesal dan berterima kasih, energi yang kita keluarkan sama, buat apa memberikan efek negatif dengan menyesal? Dengan menyesal kita dapat kembali ke masa lalu? Tidak bukan...), pada Tuhan yang telah menempatkan kita pada suatu keadaan tersebut (yang pasti TIDAK mungkin TIDAK, pasti ada maksudnya, kita saja yg belum tahu).
Terima kasih untuk badan yang tidak terasa fit ketika bangun di pagi hari, karena dengan itu berarti kita diingatkan bahwa kita masih punya umur, masih hidup, dan kita tahu bahwa kalau kita mau berumur lebih panjang dan menikmati hidup, ada pola makan dan olah raga kita yang harus diubah...
Terima kasih untuk pasangan/keluarga yang ”menyebalkan” sebelum kita berangkat, karena dengan itu berarti kita masih punya seseorang yang terikat secara emosional dengan kita, sementara banyak sekali orang yang tinggal seorang diri hidup di dunia, atau sangat berharap ada seseorang yang bisa memeluk atau memarahinya, tetapi itu semua sekedar angan-angan...
Terima kasih untuk kondisi jalanan yang macet ketika kita diperjalanan, karena dengan itu berarti kita diingatkan, ketika lain kali ada sebuah urusan di pagi hari, kita mampu ingat bahwa kondisi jalanan macet dan kita mampu mengambil tindakan preventif dengan berangkat lebih pagi...
Terima kasih untuk atasan yang memarahi kita setibanya di kantor, karena dengan itu berarti kita masih punya pekerjaan, sementara banyak sekali orang di luar sana yang masih berharap untuk punya sekedar pekerjaan hari ini demi menyambung kehidupannya...
Terima kasih untuk klien kantor yang menekan kita ketika kita berhubungan dengannya, karena dengan itu berarti kita semakin matang dan bijaksanan secara emosi di pekerjaan, dan semakin belajar lebih banyak lagi tentang apapun yang menjadi bagian dari pekerjaan kita, sehingga makin ahli kita di bidang itu...
Dan bila anda merasa bahwa itu semua bukan sebuah pelajaran atau hikmah, tetaplah berterima kasih... biarkan pikiran bawah sadar anda yang menunjukkannya pada anda... biarkan...
Sebetulnya, bagaimana ”terima kasih” itu bekerja dalam diri saya?
Ketika kita mengucapkan ”terima kasih”, baik dalam hati maupun dengan berbicara, maka terjadi proses penyerapan kembali oleh pikiran kita. Nah, didalam pikiran itulah semua ini berawal.
Ketika sebuah kata-kata masuk ke dalam pikiran, secara singkat, yang terjadi adalah:
”Kata-kata” - Pikiran - Pikiran Bawah sadar - Diproses - Hasil - Ide/Perasaan
Proses inilah yang kira-kira terjadi dalam pikiran kita. Kekuatan dari kata-kata yang kita pikirkan (self talk) maupun yang terucap (external communication) mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa, yang mempengaruhi kita secara pikiran, emosi, maupun fisik.
Ketika kita mengucapkan terima kasih maka yang terjadi adalah di dalam pikiran bawah sadar kita mulai terjadi sebuah proses yang berkelanjutan, yang kemudian menghasilkan sebuah ide atau perasaan. Ide atau perasaan apa? Kalau kata-kata yang kita ucapkan adalah terima kasih, maka apapun ide dan perasaan yang muncul adalah hal-hal yang menyenangkan.
Kirdi Putra, CHI, CHt.
Professional Personal Coach
(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)
Hypnosis Training Institute of
http://htii.blogspot.com/
For things to change, I have to change