Ada orang yang baru saja berkenalan, tetapi yang kemudian terasa adalah rasa nyaman seperti dua orang yang saling mengenal lama. Pembicaraan mengalir, cair dan hangat seolah keduanya memiliki pengalaman hidup yang sama, dan ingin berbagi seputar informasi yang dimiliki, tanpa kesan dibuat-buat, dan menyenangkan.
Ada orang yang setiap harinya saling bertemu dalam satu tempat, terasa berjarak. Saat terjadi dialog, pembicaraannya putus-putus, terkesan basa-basi dan dipaksakan. Ketika sedang berhadapan, terasa tidak menyenangkan dan terasa ingin cepat-cepat selesai.
Kedua kondisi tadi memperlihatkan bahwa ternyata terdapat perbedaan yang ditampilkan oleh manusia ketika saling berkomunikasi. Seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain, ternyata memiliki apa yang kita sebut dengan citra diri (self image). Apa citra diri itu? Untuk kedua kasus di atas, ketika berinteraksi, citra diri seseorang lah yang membuatnya dapat dengan mudah dipercaya, diterima, dihargai, dipandang oleh lawan bicara atau orang lain di sekitarnya. Contoh yang paling mudah dan aplikatif dapat diambil dalam dunia modeling. Dalam dunia modeling, citra diri dikenal dengan sebutan kecantikan dari dalam (inner beauty), di mana seorang yang tampil terasa dan terlihat menarik, walaupun secara fisik mungkin termasuk kategori sedang. Juga ada seseorang yang sebenarnya secara fisik cantik, tetapi ia tidak memancarkan hawa yang menarik, atau membuat orang tertarik padanya. Citra diri ini juga berkaitan dengan kharisma, yang dimiliki oleh seseorang.
Kekuatan dari citra diri yang luar biasa inilah yang kemudian menjadi pertanyaan. Apakah sebenarnya citra diri itu? Dari mana seseorang mampu memiliki inner beauty atau kharisma yang luar biasa?
Banyak jawaban yang mungkin diberikan, dalam hal ini, kita akan membahas dari salah satu sisi pandang yang cukup mudah dan menarik untuk dibahas.
Tahukah Anda keterkaitan antara pikiran, tubuh, dan jiwa (mind body and soul)? Bahwa ada pepatah yang mengatakan mens sana in corpore sano (a healthy mind in a healthy body - dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat), menunjukkan bahwa dari zaman dahulu kala, orang-orang sudah cukup menyadari keterkaitan pikiran dan tubuh tersebut. Tahukah Anda bahwa ternyata bila setiap hari kita mengatakan pada diri kita sendiri, berbagai hal yang positif, dan kita mempercayainya, akan membuat wajah kita nampak selalu lebih muda dan bersinar, dibandingkan jika kita mengatakan berbagai hal-hal negatif tentang diri kita dan juga, mempercayainya?
Semudah itukah? Ya, karena sebenarnya, pikiran manusia dapat dipandang dari dua model, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadarlah yang selalu mengucapkan kata-kata yang positif atau negatif, karena pikiran sadar yang memiliki nilai-nilai positif atau negatif, baik atau benar, cepat atau lambat, dll. Kata-kata dari pikiran sadarlah yang memprogram pikiran bawah sadar. Sehingga cepat atau lambat, kondisi bawah sadar kita akan mengikuti apa yang seringkali pikiran sadar katakan. Sebagai contoh, sebut saja Bunga, seringkali ia mengatakan bahwa dirinya menarik, cantik, dan mampu menarik hati orang lain. Bila Bunga sering mengatakan hal tersebut (dalam hati) dan benar-benar percaya akan kata-katanya, maka perlahan-lahan bawah sadarnya akan mempercayai hal tersebut. Perlu diketahui pula, bahwa bawah sadar menguasai 88% pikiran dan tubuh manusia, sehingga perlahan-lahan, pikiran bawah sadar Bunga akan mengubah caranya bergerak, berkata-kata, dan berpenampilan. Secara tidak langsung, mengubah penampilannya sehingga segera terpancar bahwa Bunga adalah seseorang yang menarik dan cantik. Begitu pula sebaliknya, bila kita berkata-kata ke diri kita sendiri (dalam hati) tentang hal-hal yang negatif.
Bagaimana dengan seseorang yang selalu memperoleh masukan tentang dirinya dari orang di sekitarnya? Banyak hal boleh saja dikatakan oleh orang-orang di sekitar kita, tetapi keputusan untuk mempercayai apa yang dikatakan oleh orang-orang itu adalah hak kita sendiri. Jadi, tidak dimungkinkan bila kata-kata orang orang di sekitar kita yang membentuk citra diri kita, sama sekali tidak. Kata-kata orang-orang di sekitar kita yang kita putuskan untuk kita percayai, dan menjadi kata-kata dalam diri kita itulah yang membentuk citra diri kita.
Jadi, bagaimana keputusan Anda? Kata kata apakah yang akan Anda ucapkan ke diri Anda sendiri? Keputusan kitalah yang menentukan citra diri kita.
Ada orang yang setiap harinya saling bertemu dalam satu tempat, terasa berjarak. Saat terjadi dialog, pembicaraannya putus-putus, terkesan basa-basi dan dipaksakan. Ketika sedang berhadapan, terasa tidak menyenangkan dan terasa ingin cepat-cepat selesai.
Kedua kondisi tadi memperlihatkan bahwa ternyata terdapat perbedaan yang ditampilkan oleh manusia ketika saling berkomunikasi. Seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain, ternyata memiliki apa yang kita sebut dengan citra diri (self image). Apa citra diri itu? Untuk kedua kasus di atas, ketika berinteraksi, citra diri seseorang lah yang membuatnya dapat dengan mudah dipercaya, diterima, dihargai, dipandang oleh lawan bicara atau orang lain di sekitarnya. Contoh yang paling mudah dan aplikatif dapat diambil dalam dunia modeling. Dalam dunia modeling, citra diri dikenal dengan sebutan kecantikan dari dalam (inner beauty), di mana seorang yang tampil terasa dan terlihat menarik, walaupun secara fisik mungkin termasuk kategori sedang. Juga ada seseorang yang sebenarnya secara fisik cantik, tetapi ia tidak memancarkan hawa yang menarik, atau membuat orang tertarik padanya. Citra diri ini juga berkaitan dengan kharisma, yang dimiliki oleh seseorang.
Kekuatan dari citra diri yang luar biasa inilah yang kemudian menjadi pertanyaan. Apakah sebenarnya citra diri itu? Dari mana seseorang mampu memiliki inner beauty atau kharisma yang luar biasa?
Banyak jawaban yang mungkin diberikan, dalam hal ini, kita akan membahas dari salah satu sisi pandang yang cukup mudah dan menarik untuk dibahas.
Tahukah Anda keterkaitan antara pikiran, tubuh, dan jiwa (mind body and soul)? Bahwa ada pepatah yang mengatakan mens sana in corpore sano (a healthy mind in a healthy body - dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat), menunjukkan bahwa dari zaman dahulu kala, orang-orang sudah cukup menyadari keterkaitan pikiran dan tubuh tersebut. Tahukah Anda bahwa ternyata bila setiap hari kita mengatakan pada diri kita sendiri, berbagai hal yang positif, dan kita mempercayainya, akan membuat wajah kita nampak selalu lebih muda dan bersinar, dibandingkan jika kita mengatakan berbagai hal-hal negatif tentang diri kita dan juga, mempercayainya?
Semudah itukah? Ya, karena sebenarnya, pikiran manusia dapat dipandang dari dua model, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadarlah yang selalu mengucapkan kata-kata yang positif atau negatif, karena pikiran sadar yang memiliki nilai-nilai positif atau negatif, baik atau benar, cepat atau lambat, dll. Kata-kata dari pikiran sadarlah yang memprogram pikiran bawah sadar. Sehingga cepat atau lambat, kondisi bawah sadar kita akan mengikuti apa yang seringkali pikiran sadar katakan. Sebagai contoh, sebut saja Bunga, seringkali ia mengatakan bahwa dirinya menarik, cantik, dan mampu menarik hati orang lain. Bila Bunga sering mengatakan hal tersebut (dalam hati) dan benar-benar percaya akan kata-katanya, maka perlahan-lahan bawah sadarnya akan mempercayai hal tersebut. Perlu diketahui pula, bahwa bawah sadar menguasai 88% pikiran dan tubuh manusia, sehingga perlahan-lahan, pikiran bawah sadar Bunga akan mengubah caranya bergerak, berkata-kata, dan berpenampilan. Secara tidak langsung, mengubah penampilannya sehingga segera terpancar bahwa Bunga adalah seseorang yang menarik dan cantik. Begitu pula sebaliknya, bila kita berkata-kata ke diri kita sendiri (dalam hati) tentang hal-hal yang negatif.
Bagaimana dengan seseorang yang selalu memperoleh masukan tentang dirinya dari orang di sekitarnya? Banyak hal boleh saja dikatakan oleh orang-orang di sekitar kita, tetapi keputusan untuk mempercayai apa yang dikatakan oleh orang-orang itu adalah hak kita sendiri. Jadi, tidak dimungkinkan bila kata-kata orang orang di sekitar kita yang membentuk citra diri kita, sama sekali tidak. Kata-kata orang-orang di sekitar kita yang kita putuskan untuk kita percayai, dan menjadi kata-kata dalam diri kita itulah yang membentuk citra diri kita.
Jadi, bagaimana keputusan Anda? Kata kata apakah yang akan Anda ucapkan ke diri Anda sendiri? Keputusan kitalah yang menentukan citra diri kita.
No comments:
Post a Comment