Psikosomatis pada Anak

By kirdi Putra


Anakku divonis oleh dokter mengalami penyakit psikosomatis.

Apakah penyakit psikosomatis itu?


Penyakit Psikosomatis (yang sekarang lebih dikenal sebagai penyakit Psikofisiologis), merupakan penyakit fisik yang gejalanya disebabkan oleh proses mental dari penderitanya. Jika dalam sebuah pemeriksaan medis, tidak ditemukan penyebab fisik atas gejala-gejala yang muncul, atau jika penyakit ini muncul sebagai akibat dari kondisi emosional, seperti kemarahan, depresi, rasa bersalah, maka penyakit ini dapat diklasifikasikan sebagai penyakit psikosomatis.


Psikosomatis disebabkan oleh berbagai masalah dalam pikiran seseorang yang memicu reaksi emosionalnya. Ketika, misalnya, seseorang merasa tertekan, stress, dan kacau, maka tubuh akan bereaksi terhadap pikirannya ini. Rata-rata reaksi tubuh terhadap pikiran yang tertekan dan/atau stress adalah dengan meningkatnya asam lambung (sehingga memicu sakit ”maag”), munculnya gejala ketombe di kepala, adanya gatal-gatal disekitar kulit di sekujur tubuh, rasa mual-mual yang berkala, semua itu biasanya disebabkan karena sebuah beban di dalam pikiran.


Beban pikiran ini seringkali menjadi sebuah ”bibit” untuk penyakit psikosomatis, karena bila tidak segera ditanggapi (baik diselesaikan, diiklaskan, dll), maka beban pikiran tersebut akan semakin kuat berada di pikiran bawah sadar, yang perlahan-lahan mulai menunjukkan gejala-gejala sakit secara fisik.


Bagaimana menyembuhkan penyakit psikosomatis tersebut?


Pada dasarnya penyakit psikosomatis merupakan hal yang sederhana. Mengapa? Karena begitu masalah yang terpendam di dalam pikiran bawah sadar diketahui, dan masalah tersebut diselesaikan, maka saat itupun pikiran memerintahkan tubuh untuk menghilangkan segala gejala-gejala yang muncul. Di situlah saatnya terjadi kesembuhan atas penyakit psikosomatis tersebut.


Masalah diselesaikan, maksudnya?


Iya, sebuah masalah dapat diselesaikan dengan berbagai cara, yang sesuai dengan kondisi masalah maupun diri kita saat itu. Ada masalah yang sederhana dan dapat diselesaikan sendiri, baik dengan menemukan solusi terhadap pekerjaan atau keruwetan yang sedang terjadi, atau dengan membangun sebuah perasaan iklas (release) terhadap kondisi yang sedang kita alami.


Misalnya, kita dapat mencoba mengenali dahulu penyebab penyakit psikosomatis ini, seperti kemarahan, depresi, rasa bersalah, atau apapun yang mungkin menyebabkan pikiran bawah sadar melepaskan tekanan yang terjadi padanya ke gejala-gejala fisik. Setelah kita mengenali penyebabnya (atau kondisi penyebabnya), maka kita bisa memulai untuk menerima kondisi apapun yang sedang kita alami, dan mulai membuat skala prioritas untuk menyelesaikan berbagai masalah penyebabnya satu demi satu.


Penyakit psikosomatis memang sederhana, tetapi butuh suatu tindakan yang tidak mudah untuk menyelesaikan penyakit psikosomatis, terutama untuk menggali penyebab sebenarnya, karena itu adalah salah satu kunci utama dalam menyelesaikan masalah ini. Setelah penyebabnya dapat dikenali, maka tindakan berikutnya sedikit lebih sederhana, yaitu membangun basis kenyamanan dalam diri penderita psikosomatis ini terhadap kondisi dan masalah yang menjadi penyebabnya tersebut. Dengan kata lain, mengiklaskan apa yang sudah terjadi, dan berusaha untuk mencari solusi ke depannya.


Salam keberhasilan...


Kirdi Putra, CHI, CHt.

Professional Personal Coach

(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)

Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)

Phone. 08561076322

For things to change, I have to change

No comments: