Artikel: Maniak Fantas Sex


Artikel By Kirdi Putra



Fantasi Sex, sebuah kata yang seringkali tabu untuk diucapkan, tetapi apa sih sebenarnya yang namanya fantasi sex itu? Ada beberapa hal yang bisa
dikategorikan sebagai fantasi sex, diantaranya ada seorang istri, yang suaminya jauh darinya, untuk memenuhi kebutuhannya, maka ia berfantasi ia bercinta dengan suaminya dan melakukan martubasi, walaupun tidak ada sang suami, tetapi ia sanggup untuk mencapai orgasme dengan cara seperti itu. Menurutnya, lebih baik melakukan fantasi seperti itu dibandingkan harus mencari pemenuhan dengan pria selain suaminya. Menurutnya, hal-hal seperti itu merupakan sesuatu yang wajar, karena menurutnya lagi, semua manusia membutuhkan penyaluran hasrat biologisnya.


Masih ada fantasi sex yang lainnya. Ada kalanya dalam sebuah perkawinan yang telah berjalan cukup lama, ketika sepasang suami istri telah terjebak pada rutinitas dari hari ke hari. Lain halnya ketika aktivitas di atas ranjang mulai mencapai titik jenuh, maka keutuhan sebuah perkawinan dapat terancam karenanya. Sang istri atau suami adakalanya kemudian untuk mengatasi kejenuhan tersebut memutuskan untuk berfantasi. Fantasi yang seperti apa? Fantasi dengan membayangkan pasangannya sebagai orang lain. Hal ini dilakukan sekedar untuk mencari variasi dan menggelontorkan kejenuhan yang menimpa keduanya, tutur salah seorang wanita (klien) ketika ditanyai. ”Daripada benar-benar mencari pemuasan dari orang lain, yang benar-benar sudah merupakan hal yang salah dan mampu menghancurkan ikatan perkawinan yang ada”, lanjutnya ”Juga bukankah ini tidak menghilangkan rasa cinta saya pada suami? Ini Cuma sekedar variasi dalam bercinta..”.


Juga ada fantasi sex dengan membayangkan bercinta dengan seseorang, walaupun dalam kenyataannya pemilik khayalan tersebut sama sekali tidak mengenal lawan bercinta dalam fantasinya, semua itu terjadi karena ia seringkali mendapatkan sumber-sumber fantasinya dari blue film (BF), internet (gambar-gambar, cerita, ChatSex) , telepon (phonesex), dan masih banyak sumber yang saat ini mudah sekali aksesnya. Semua hal ini dapat terjadi pada siapa saja, dan bahkan mungkin juga di lingkungan terdekat kita. Salah seorang yang memiliki ”hobi” untuk mengkoleksi DVD BF dan seringkali melihat situs-situs ”ajaib” (yang menyediakan gambar maupun cerita-cerita fantasi seks) mengatakan ”daripada ngelakuin beneran, udah gak sehat, juga bisa merugikan orang lain, lebih baik saya ngayal aja, paling kalo udh gak tahan ya martubasi sendiri aja”, sebuah jawaban yang tegas, tetapi harus diakui jujur.


Mungkin tidak sepenuhnya orang-orang akan mengangguk untuk semua jawaban-jawaban tersebut, walaupun juga ada orang-orang yang meng’IYA’kan jawaban tersebut. Ada yang menganggap bahwa itu semua adalah cara pandang, tetapi ada juga yang menganggapnya sebagai pembenaran belaka. Seks memang sesuatu yang seringkali tabu untuk dibicarakan, tetapi memang tidak dapat dihindari, bahwa hasrat biologis itu memang dibutuhkan. Segala sesuatu di dunia ini memang tercipta dengan sebuah tujuan, tidak terkecuali fantasi seksual. Ketika sepasang suami istri bercinta, walaupun aktivitas tersebut melibatkan fisik, sentuhan dan rangsangan, tetapi sebenarnya, ada sebuah ”mekanisme dan skenario” yang berjalan mengendalikan semua aktivitas fisik tersebut.


”mekanisme dan skenario” yang dimaksud terjadi di dalam kepala pasangan suami istri tersebut. ”mekanisme dan skenario” tersebut adalah fantasi yang bekerja di otak, di pikiran kedua insan yang sedang bercinta tersebut. Fantasi, khayalan, mampu mempengaruhi aktivitas fisik tersebut, apakah kegiatan seksual itu berjalan lama atau sebentar, tercapainya kepuasan atau tidak, semuanya sebenarnya dikendalikan oleh pikiran.


Pikiran manusia merupakan sebuah wujud mekanisme yang luar biasa. Kekuatan pikiran ini mampu menentukan, apakah sebuah fantasi akan menjadi kenyataan atau hanya mimpi belaka. Kekuatan pikiran ini mampu menentukan, apakah manusia yang memfantasikan gairahnya ini akan mengalami ketergantungan atau tidak.


Fantasi seksual merupakan sesuatu yang wajar dimiliki oleh semua manusia, hampir tidak ada yang tidak pernah berfantasi hal yang menyentuh wilayah yang satu itu, seks.


Pertanyaannya, bagaimana seseroang menjadi kecanduan/maniak fantasi seks?


Sebuah pertanyaan yang bagus sekali, karena seperti halnya kecanduan terhadap hal hal yang lain (rokok, narkoba, kopi, dll), fantasi seks juga dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang bersifat addiktif. Mengapa? Sederhana, banyak orang yang merasakan kenyamanan dan rasa enak untuk berfantasi, tidak ada resiko, begitu pikiran kebanyakan orang.


Nah, kembali pada pertanyaan, kenapa orang bisa kecanduan? Ketika seseorang secara berulangkali melakukan suatu hal, apapun, maka tercipta pola di dalam pikirannya bahwa hal tersebut merupakan bagian dari pikiran tersebut. Dalam otak manusia, ketika sebuah pola terbentuk, maka akan dikeluarkan juga beberapa zat yang disebut sebagai neurotransmitter. Ketika sebuah hal dilakukan berulang-ulang, dan diterima otak secara berulang-ulang, maka tercipta sebuah kebutuhan.. nah, ketika kebutuhan ini telah tercipta, ketika otak sudah mengenal pola zat yang keluar secara berulang-ulang tersebut, maka jadilah sesuatu yang kita sebut sebagai kecanduan.


Ketika seseorang mulai membiasakan dirinya untuk berfantasi seks dalam waktu berkala dan dengan jumlah yang semakin meningkat, dapat dipastikan muncul sebuah pola baru dalam pikirannya. Seperti halnya sebuah kebiasaan, maka setelah pola ini muncul dan kuat tertanam di dalam otak seseorang, maka dapat dipastikan, ada kesulitan yang akan dihadapi ketika kebiasaan ini ingin dihilangkan dari pikirannya.


Fantasi seks bukan merupakan sesuatu yang buruk, karena dalam kehidupan kita, memang dibutuhkan banyak fantasi untuk hidup kita berkembang. Dan fantasi seks bukan merupakan sesuatu yang buruk, karena dalam kehidupan seksual, fantasi seks menempati urutan terpenting. Kok terpenting? Karena terbukti bahwa dalam beberapa kasus, fantasi seks bisa menjadi solusi untuk masalah yang terjadi, tetapi patut untuk diingat, bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidaklah menjadi sesuatu yang baik. Segala bentuk kecanduan dapat menjadi pengganggu dalam kehidupan dan mampu menurunkan produktivitas dalam beberapa hal.


Jadi caranya bagaimana untuk menghilangkan kecanduan fantasi seks itu?


Banyak kata-kata ”ceramah” yang mengatakan bahwa fantasi seks itu adalah sesuatu yang negatif, tetapi apakah sanggup menghalangi seseorang untuk berfantasi seks? Hanya sedikit sekali yang mampu berpengaruh besar. Begini, karena ini sudah menjadi pola di otak, menjadi bagian dari pikiran bawah sadar seseorang, maka dengan kata-kata ”ceramah” akan sedikit sulit untuk mengganti atau mengeluarkannya dari pikiran seseorang. Misalnya, betapa banyak orang yang mengetahui bahwa merokok itu dapat merugikan kesehatan, betapa banyak orang yang ”berceramah” terhadap bahaya merokok, tetapi apakah itu semua mampu menghalangi niat seseorang untuk tetap merokok? Tidak bukan. Nah, begitu pula dengan kecanduan fantasi seks.


Jadi, metode terapi yang efektif untuk menanamkan program ”baru” dalam pikiran seseorang, yaitu program untuk menyelesaikan kecanduan (fantasi seks). Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:


  1. Pikiran membutuhkan perubahan pola, perubahan pola dapat ditanamkan dengan melakukan ”self hypnosis”, yaitu membayangkan sebuah program lain (yang produktif, seperti target pekerjaan, target hidup, dll).
  2. Buat sebuah pola panggil (”Hot Button”), sehingga ketika keinginan untuk berfantasi itu muncul kembali, maka lakukan pola panggil tersebut, misalnya dengan melakukan ”self hypnosis” kemudian merekamnya dengan sebuah tanda (misalnya sentuhan pada tangan, dll), itulah yang disebut sebagai pola panggil. Dan kemudian bersyukur untuk tiap selesai memprogram pola panggil tersebut.
  3. Ketika fantasi-fantasi itu muncul atau dimunculkan, lakukan sentuhan pada pola panggil, dan bersyukur untuk apapun pikiran yang muncul, walaupun fantasi seks itu muncul, tetaplah bersyukur.
  4. Lama kelamaan, kekuatan fantasi seks itu akan melemah, perkuat dengan bersyukur. Mengapa? Karena semua pikiran (termasuk fantasi seks) merupakan pemberian sang maha kuasa, pasti ada tujuan diberikan pikiran-pikiran itu pada kita (hikmah), kita bukan tidak bisa melihat apa pelajaran yang harusnya kita dapat, tetapi kita seringkali belum bisa melihat hikmah dibelakannya. Bersyukur akan membuat pikiran bawah sadar kita sanggup memunculkan hikmah yang ada, dibantu dengan kekuatan self hypnosis yang ditanam dan dipanggil melalui pola panggil tersebut.


Langkah langkah diatas seringkali mampu untuk menyelesaikan kecanduan yang terjadi atas fantasi seks.


Apakah akan berhasil? Bila kita benar-benar meyakini bahwa diri kita mampu untuk mengambil hikmah atas apapun yang kita pikirkan dan terjadi pada kita, serta yakin apapun yang kita lakukan pasti berpengaruh pada pikiran kita, maka jawaban yang ada adalah: PASTI.


Selamat mencoba? Bukan... MARI LAKUKAN...


Kirdi Putra, CHI, CHt.

Professional Personal Coach

(Professional Hypnotherapy, NLP, Spiritual Enhancement Program, etc)

Hypnosis Training Institute of Indonesia (HTII)

Phone. 08561076322

http://htii.blogspot.com/

For things to change, I have to change

No comments: