Ahli Hypnotherapy

Siaran Pers HTII



Sehubungan dengan peristiwa ledakan yang terjadi di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton – Mega Kuningan Jakarta Selatan, dengan ini kami dari Hypnosis Training Institute of Indonesia, merasa penting untuk menginformasikan ke masyarakat adanya indikasi tindakan terorisme dalam peristiwa ini, berupa:


- Bagaimana menghadapinya,

- Bagaimana mengantisipasi,

- Siapapun yang menjadi korban yang diperkirakan menjadi pembawa bom bunuh diri adalah orang-orang yang telah di cuci otak oleh teroris. Bisa jadi mereka adalah salah satu dari keluarga, teman, sahabat, karyawan, tetangga anda yang mau mati untuk teroris. Solusi bagaimana membaca orang-orang yang sudah diprogram untuk menjadi pembawa bom bunuh diri, baik itu bahasa tubuh, dan hal-hal yang secara kasat mata tidak bisa dibaca oleh orang awam, bisa kami jelaskan teorinya dan pencegahannya. Agar kita semua bisa mengantisipasi adanya program cuci otak ini oleh teroris.



Terima kasih, Untuk kepentingan ini bisa menghubungi Emma 08561076322. Adapun 2 narasumber yang sudah kami sediakan adalah Mardigu Wowiek, dan Kirdi Putra.

Paradigma Cuci Otak

Brainwash, Apa itu Cuci Otak sebenarnya?



Jakarta 17 Juli 2009 kembali digunjang dengan adanya ledakan yang diduga bom. Ledakan yang terjadi di 2 (Dua) hotel terkenal di Jakarta yaitu JW. Marriot dan Ritz Carlton. Ada indikasi teroris dengan menggunakan orang yang telah di cuci otak untuk melakukan bom bunuh diri. Cuci otak atau brainwash menjadi pembicaraan karena hal ini bisa terjadi pada anggota keluarga, tetangga, teman, saudara, orang yang berada di samping anda dan siapa saja.



Apakah ada cuci otak itu? Sebenarnya apa sih cuci otak itu?



Cuci otak? Kedengerannya cukup seram ya? Sebetulnya, yang disebut sebagai cuci otak itu ada nggak sih? Itu sekedar mitos atau benar-benar sebuah kenyataan?


Sebelum saya menjelaskan lebih lanjut, sebaiknya kita mendefinisikan terlebih dahulu, apa itu yang disebut sebagai cuci otak (brainwash).


Brainwash atau lebih dikenal sebagai cuci otak adalah sebuah proses yang sudah dikenal semenjak lama, bahkan sebelum perang dunia ke II. Teknologi ini banyak digunakan saat itu oleh tentara Jerman. Untuk apa? Untuk membangun semangat para prajurit dari semenjak masih remaja, untuk membentuk mental prajurit yang tahan banting, loyal, dan sejiwa dengan haluan partai NAZI saat itu. Teknik yang digunakan merupakan sebuah metode yang saat itu dikembangkan secara ilmiah oleh para pakar psikologi dan pikiran manusia, dimana para pakar jerman saat itu juga melakukan berbagai percobaan terhadap pikiran manusia (semasa holocaust di jerman).

Semua metode yang digunakan untuk melakukan brainwash saat itu, biasanya menggunakan waktu yang cukup panjang, untuk menanamkan sebuah program atau ide tertentu dalam pikiran seseorang. Waktu yang cukup panjang merupakan sebuah proses supaya program baru yang ditanamkan tersebut masuk ke pikiran bawah sadar seseorang.


Tujuan utama brainwash saat itu adalah lebih cenderung untuk membangun mental dan kesetiaan para prajurit Jerman.

Metode utama yang digunakan adalah dengan memasukkan informasi/dogma2 secara audio dan visual secara waktu berkala dan panjang, dan bersifat terfokus.

Nah, bagaimana brainwash itu dilakukan? Sekali lagi, sebuah informasi yang ditekankan dan dimasukkan secara terfokus, dengan akses audio maupun visual, dan dilakukan secara terus menerus, mampu menggiring persepsi dan pola pikir maupun perasaan seseorang sedikit demi sedikit. Inilah yang kita sebut sebagai memasukkan nilai di bawah sadar seseorang.

Ketika sebuah nilai telah tertanam cukup kuat di dalam bawah sadar seseorang, maka nilai itu lama kelamaan semakin kuat, berakar, dan permanent. Inilah yang kemudian disebut sebagai hasil dari brainwash itu, dan merupakan tujuan utama dilakukan hal tersebut.

Jadi, teknologi ini berbahaya sekali? Mengerikan sekali efek dari brainwash ini, apakah semua orang bisa di brainwash?

Semua teknologi berpotensi menjadi sesuatu yang berbahaya (nuklir, dinamit, senjata, dll), sedangkan efek dari brainwash tidak selamanya mengerikan. Mengerikan jika (sekali lagi) teknologi dan tujuan brainwash ini disalah gunakan (contoh: utk kegiatan terorisme). Yang menarik adalah, apakah semua orang bisa di brainwash? Jawabannya, BISA... kalau nilai dasar individu yang di brainwash, tidak bertentangan dengan nilai yang dimasukkan dengan metode brainwash ini.

Maksudnya gimana?

Misalnya, saya memiliki nilai dasar atau sistem belief tentang perjuangan. Saya merupakan seseorang yang menganut bahwa saya dapat memberikan lebih banyak untuk bangsa dan negara maupun agama ketika saya hidup. Saya adalah individu yang lebih mengedepankan perjuangan dengan suara dan pikiran saya. Saya tidak menganut faham bahwa dengan bunuh diri, saya bisa dikenang dan berbuat banyak demi bangsa, negara, dan agama. Saya menganggap bahwa kehidupan ini indah, dan saya punya banyak orang yang saya cintai di sekeliling saya. Ini semua yang disebut sebagai nilai dasar dan sistem belief.

Misalnya ada sebuah nilai baru yang mau dimasukkan ke dalam pikiran saya, sebuah nilai tentang membela bangsa, negara, dan agama dengan meledakkan diri, di tengah-tengah orang-orang yang tidak secara langsung bersalah pada saya ataupun kepentingan yang saya bawa, dan teknik yang digunakan adalah metode brainwash.

Apa yang terjadi?

Yang terjadi adalah terjadi ”pertarungan” didalam pikiran saya. Dimana nilai dasar yang telah lebih dahulu ada, berhadapan dengan nilai dan sistem belief yang baru, yang dicoba ditanamkan pada pikiran saya.

Siapa yang menang?

Nilai dasar yang sudah ada, ketika telah terbentuk selama bertahun tahun, merupakan sebuah sistem yang sangat kuat. Ketika nilai baru mencoba menginfiltrasi pikiran saya, maka perlawanan yang diberikan oleh sistem nilai lama sangatlah kuat. Tentu nilai barr bisa saja (seolah-olah) menguasai pikiran saya di permukaan, menjadi nilai dan sistem belief baru. Tetapi, ketika program yang berusaha di tanamkan tersebut hendak di jalankan (misalkan. Untuk meledakkan diri di keramaian), maka program itu pasti terganggu dengan nilai dan sistem belief lama yang ada.

Lalu?

Program baru tersebut gagal untuk bekerja! Sistem nilai yang sudah ada sebelumnya di pikiran bawah sadar kita lebih kuat daripada sistem nilai yang baru, yang secara ”instant” diprogram ke dalam pikiran saya.

Jadi, bagaimana cara supaya program itu bekerja seperti yang diinginkan?

Tentu membutuhkan seseorang yang memang memiliki nilai dasar yang tidak bertentangan sebelumnya.

Mengapa?

Karena pada dasarnya brainwash ”hanya” mempertajam nilai yang telah ada sebelumnya, serta membangun keberanian dan kekuatan untuk melakukan sebuah aksi atau tindakan atas ”nilai” atau ”kepercayaan” yang telah ada sebelumnya.

Satu hal yang pasti, bahwa ini merupakan sebuah metode yang berlandaskan sebuah dasar ilmiah, dan mampu membawa manfaat bagi banyak orang, ketika digunakan untuk sebuah keperluan yang memang positif, dan sesuai dengan nilai dari individu2 yang membutuhkan bantuan dari metode ini.

Mernarik bukan, ternyata keuntungan dari brainwash juga banyak (membangkitkan semangat, PD, keberanian, dll sampai untuk membentuk sebuah budaya perusahaan yang positif, kondusif, dan produktif).

Turut Prihatin dan Bela Sungkawa



HYPNOSIS TRAINING INSTITUTE of INDONESIA


TURUT PRIHATIN DAN BELASUNGKAWA
ATAS KORBAN LEDAKAN YANG TERJADI DI HOTEL JW MARRIOT DAN RITZ CALTON – MEGA KUNINGAN JAKARTA, YANG TERJADI, JUM’AT 17 JULI 2009




SEMOGA KELUARGA, PIHAK MANAJEMEN HOTEL DAN PIHAK-PIHAK TERKAIT YANG TERKENA DAMPAK DARI PERISTIWA INI DIBERIKAN KEKUATAN, KETABAHAN DAN KEIKHLASAN ATAS COBAAN INI.

Agenda Kegiatan HTII

Jadwal Pelatihan Up Date Sampai Desember 2009

No Jenis Pelatihan Hari/ Tgl Pelaksanaan
1. Hypnosis Fundamental Sabtu, 1 Agustus
2. Hypnotherapy Basic Minggu, 2 Agustus
4. Give And Forgive Sabtu 15 Agustus
5. Hypnosis Syariah Sabtu, 22 Agustus
6. Hypnosis Fundamental Sabtu, 3 Oktober
7. Hypnotherapy Basic Sabtu, 31 Oktober
8. Give And Forgive Sabtu, 14 November
9. Hypnotherapy Advance Sabtu, 5 Desember


Pendaftaran Hubungi Emma 08561076322 ( Ketik nama (Spasi) Tgl Pelatihan )