AKTIF atau HIPERAKTIF ?
Senang rasanya melihat Si kecil aktif, bergerak ke sana-kemari seakan tak ada letihnya. Namun, perlu juga diwaspadai,
apakah si kecil hiperaktif? Untuk itu deteksi sejak dini agar bisa
ditangani lebih awal. Kalau tidak, Si hiperaktif akan sulit
dikendalikan. Akan tetapi, sebelum mengkhawatirkan anak hiperaktif,
orangtua harus terlebih dulu mengetahui kriteria anak disebut
hiperaktif. Sehingga tidak bingung, seperti yang sering terlontar dari
ucapan Ibu berikut ini, “Anak saya dituding nakal sekali
karena tak pernah diam. Bahkan, ada yang bilang dia hiperaktif. Bukankah
anak yang sehat seharusnya memang aktif dan hal ini normal-normal saja?”
Beda Aktif, Superaktif dan Hiperaktif
Tidak sedikit orangtua yang bingung dengan keaktifan anaknya. Untuk itu berikut pembeda aktif, superaktif dan hiperaktif :
· ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Ciri-ciri:
* Hiperaktivitas
Anak
tak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan perhatiannya pada
hal lain. Ciri lainnya, tidak fokus bicara alias mengeluarkan saja apa
yang ingin dikatakannya tanpa peduli apakah lawan bicara mengerti/tidak
apa yang dibicarakannya. Anak juga cuek ketika ada yang memanggilnya.
* Anak sulit "diberi tahu"
Bila orangtua melarang atau memintanya melakukan sesuatu, ia cuek atau tetap melakukan apa yang ingin dilakukannya.
*Destruktif
Anak suka merusak. Mainan tak digunakan sebagaimana mestinya, tapi bisa dibanting-banting hingga rusak.
* Impulsif
Suka
melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas, sekadar menuruti
keinginannya saja. Misal, ia ingin naik turun tangga dan itu dilakukan
tanpa tujuan.
* Tak kenal lelah
la bisa terus berlarian keliling rumah seharian meski orangtua sudah memintanya berhenti.
* Intelektualitas rendah
Karena
perhatiannya mudah teralihkan, dia hanya menerima informasi
sepotong-sepotong. Akibatnya, apa yang diajarkan padanya tidak utuh
diterima.
· ADD (Attention Deficit Disorder)
Di
Indonesia, kasus ADD tak sebanyak ADHD. Meski sama-sama mengalami
gangguan pemusatan perhatian, tapi anak ADD tak disertai hiperaktivitas.
Walaupun sedang duduk diam, anak sepertinya mendengarkan penjelasan
yang diberikan padanya, tapi informasi itu hanya diterima
sepotong-sepotong karena perhatiannya mudah teralihkan.
· SUPERAKTIF
Ciri-ciri:
* Bisa tetap fokus
* Bisa tetap fokus
Meski
sekilas anak ini terus bergerak/ tak bisa diam, tapi dia tidak
mengalami gangguan pemusatan perhatian. la tetap fokus dengan apa yang
dikerjakannya saat itu. Bila diberikan mainan yang membutuhkan
penyelesaian, seperti pasel, ia akan menyelesaikannya. Beda dengan anak
hiperaktif, yang cepat bosan dan tak menyelesaikan permainannya.
* Konstruktif
Tenaganya
yang berlebih digunakan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
padanya. Setidaknya, ia akan berusaha untuk menyusun secara konstruktif
permainan yang diberikan.
* Bisa merasa lelah
* Bisa merasa lelah
Setelah lelah melakukan aktivitasnya, anak juga bisa capek. Biasanya kalau capek, ia akan berhenti dan istirahat/tidur.
* Intelektualitas lebih baik
· AKTIF
Ciri-cirinya
hampir sama dengan anak superaktif, bedanya, tenaga anak aktif lebih
sedikit. Meski sama-sama terus bergerak, tapi anak aktif punya batasan
yang hampir sama dengan anak normal. Umumnya cerdas, ia terus bergerak
untuk mencari tahu hal-hal yang membuatnya penasaran. la bisa
menyelesaikan dengan baik tugas yang diberikan. Pada beberapa bidang,
umumnya juga lebih kreatif.
Penyebab Hiperaktif
Hiperaktif
disebabkan oleh faktor genetik, lingkungan, kultural & psikososial
serta neurologik. Kebanyakan dari kasus hiperaktif ini dialami oleh anak
laki-laki, apalagi jika anak tersebut memiliki ekstra kromosom Y. Racun
atau limbah pada lingkungan sekitar bisa menyebabkan hiperaktif,
terutama keracunan timah hitam (banyak terdapat pada asap knalpot
berwarna hitam dan kendaraan bermotor yang menggunakan solar). Sedangkan
secara faktor kultural dan psikososial, anak hiperaktif dan impulsif
lebih banyak pada keluarga tanpa ayah. Berdasarkan penelitian, dari
keempat faktor tersebut, penyebab yang paling banyak adalah gangguan
fungsi otak yakni adanya brain damage (kerusakan otak) akibat kesulitan pranatal atau perinatal, penyakit berat, dan cidera otak.
Menangani Anak Hiperaktif
Cara Menangani Gangguan Perhatian & Hiperaktif
a.. Ke dokter agar diberi obat tertentu untuk mengurangi hiperaktivitas.
b.. Pendisiplinan tingkah laku di rumah dan sekolah.
c.. Anak diikutsertakan kegiatan fisik terutama yang bersifat kompetetif
seperti berenang, olahraga bela diri, aerobiks, sepatu roda dan lain-lain.
d.. Ketrampilan bergaul, ketrampilan menghadapi masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
e.. Orang tua dan anggota keluarga harus memahami gangguan yang terjadi pada
di hiperaktif sehingga bisa sama-sama menerima dan melatihnya.
Membantu Si Hiperaktif Belajar
1.. Orang tua dan anggota keluarga memiliki kesabaran pada si anak. Tindakan
yang menyebalkan yang ia lakukan bukan karena disengaja.
2.. Menyediakan banyak waktu, sabar, tekun, konsisten, suportif, karena si
kecil butuh perhatian khusus.
3.. Anak gangguan perhatian ini butuh bimbingan komunikasi, instruksi, respon
dari orang tua.
4.. Jangan bernafsu mengajarkan anak. Berikan dia perintah sedikit saja. Yang
terpenting perhatiannya tidak lepas.
5.. Jika si kecil sering mengalami kegagalan sehingga ia merasa rendah,
hati-hatilah, jangan sampai orang tua mengolok-ngolokwalaupun maksud Anda bercanda.
Membantu Memusatkan Perhatian Anak
1.. Tunjukkan sikap antusias pada Anak ketika menjelaskan atau mengajarkan
sesuatu.
2.. Variasikan nada dan volume suara saat mengajar. Sebelum mengajar agar ia
memperhatikan Anda, bersuaralah keras.
3.. Gunakan alat bantu untuk mempermudah menarik perhatiannya, seperti gambar.
4.. Biarkan anak membaca dengan bantuan jari atau alat lain untuk menunjuk
bacaan yang dibacanya sehingga perhatiannya lebih terarah.
5.. Kreatiflah menemukan contoh-contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
6.. Berikan penjelasan dengan singkat dan jelas.
7.. Ajak anak belajar mengisi atau melengkapi kalimat yang belum selesai.
8.. Ajukan pertanyaan sehingga anak berpikir dan bertanya.
9.. Latihlah diskusi kelompok.
10.. Berikan pertanyaan mudah sehingga, mereka bisa menjawab dan tak lagi
merasa bodoh, untuk memberinya pengalaman positif.
11.. Berikan pertanyaah yang bisa dijawab anak bersama-sama sehingga mereka
bisa menjawab bersamaan.
Agar Anak Tetap Tenang
1.. Tempatkan anak di bangku yang dekat guru, di antara anak yang tenang dan
amat memperhatikan pelajaran.
2.. Tataplah anak saat berkomunikasi.
3.. Singkirkan perlengkapan yang tidak diperlukan di meja belajar anak, supaya
perhatiannya tidak pecah.
4.. Gunakan kode tertentu yang disepakati anak untuk mempermudah ia
berkosentrasi seperti mengetuk dagu yang artinya lihat sini, perhatikan baik-baik.
5.. Sesekali gunakan kontak fisik, seperti memegang bahu atau menepuk punggung
anak.
6.. Beri pujian bila anak tenang.
7.. Pilih tempat belajar yang tenang, jauh dari televisi atau musik keras.
8.. Ingatkan anak agar melakukan kegiatan secara teratur saat waktu tertentu
(bangun, mandi, belajar, makan, tidur, baca buku, main dll).
9.. Latih anak menyiapkan keperluan sekolah sebelum tidur, sehingga tidak
tergesa-gesa di saat akan berangkat sekolah.
Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda terapkan dalam usaha menghadapi anak hiperaktif.
1. Ajarkan disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat mengatur dirinya dengan baik.
2. Jangan menghukumnya karena perilaku hiperaktif bukanlah kesalahan anak Anda.sumintar-anak-sekolah
3. Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai anak nakal, malas atau bodoh, karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang dilabelkan padanya.
4. Keefektifan terapi berbeda-beda bagi tiap anak. Orangtua harus menentukan terapi yang terbaik bagi anak.
5. Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan memanjakan) pada anak hiperaktif melebihi saudara lainnya. lasannya, seberapa banyak kasih sayang yang ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak akan pernah bisa penuh.
6. Dalam mengajari anak Anda yang hiperaktif, jangan bosan untuk terus menerus mengulang hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak normal.
7. Di depan anak Anda tersebut, katakanlah pada orang lain kalau dia adalah anak yang baik, dan jangan mengomentari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukannya.
8. Secara konstan/terus menerus waspadalah terhadap segala tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang lain.
9. Perbanyak komunikasi dengan anak Anda. Jika pada anak normal kita cenderung berkomunikasi pada saat-saat tertentu, pada anak hiperaktif kita harus berkomunikasi “setiap satu menit sekali”.
10. Salah satu hal tersulit dalam mengatasi anak hiperaktif adalah ketika sedang berada di meja makan dan kita meminta dia makan sendiri. Mungkin dia malah akan memainkan makanannya atau berlari- lari mengelilingi meja makan. Jangan marahi dia! Yang harus Anda lakukan adalah Anda harus menyuapi mereka dengan sabar.
1. Ajarkan disiplin pada anak hiperaktif, agar ia dapat mengatur dirinya dengan baik.
2. Jangan menghukumnya karena perilaku hiperaktif bukanlah kesalahan anak Anda.sumintar-anak-sekolah
3. Jangan sekali-kali melabel anak hiperaktif sebagai anak nakal, malas atau bodoh, karena akhirnya ia akan bersikap seperti yang dilabelkan padanya.
4. Keefektifan terapi berbeda-beda bagi tiap anak. Orangtua harus menentukan terapi yang terbaik bagi anak.
5. Yang terpenting berikan kasih sayang (bukan memanjakan) pada anak hiperaktif melebihi saudara lainnya. lasannya, seberapa banyak kasih sayang yang ditumpahkan pada anak hiperaktif, tidak akan pernah bisa penuh.
6. Dalam mengajari anak Anda yang hiperaktif, jangan bosan untuk terus menerus mengulang hal-hal yang dengan cepat dapat dipelajari dan diingat oleh anak normal.
7. Di depan anak Anda tersebut, katakanlah pada orang lain kalau dia adalah anak yang baik, dan jangan mengomentari kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukannya.
8. Secara konstan/terus menerus waspadalah terhadap segala tindakannya yang mungkin dapat membahayakan dirinya atau orang lain.
9. Perbanyak komunikasi dengan anak Anda. Jika pada anak normal kita cenderung berkomunikasi pada saat-saat tertentu, pada anak hiperaktif kita harus berkomunikasi “setiap satu menit sekali”.
10. Salah satu hal tersulit dalam mengatasi anak hiperaktif adalah ketika sedang berada di meja makan dan kita meminta dia makan sendiri. Mungkin dia malah akan memainkan makanannya atau berlari- lari mengelilingi meja makan. Jangan marahi dia! Yang harus Anda lakukan adalah Anda harus menyuapi mereka dengan sabar.