MENGAPA SAYA PERLU MENGHIDUPKAN
RADIO ATAU TV KETIKA SEDANG SENDIRIAN?
(Disadur dari buku Cara Mengubah Nasib-David J. Lieberman,Ph.D)
Curhat Agnes – Lembang – Jawa Barat : ”Begitu sampai di rumah, hal pertama yang saya lakukan adalah menghidupkan televisi. Acara tv tidak penting bagi saya, yang pasti saya bisa mendengarkan suara tv di setiap sudut ruangan yang saya tuju. Misalnya, ketika saya ambil minum di dapur, atau saat berada di kamar mandi.
Apa yang terjadi menurut David J. Lieberman,Ph.D: Hal ini terjadi karena Anda ingin pengalihan diri, dan dibawa keluar dari diri Anda. Anda tidak ingin dipaksa untuk menghadapi siapa diri Anda dan seperti apa kehidupan Anda. Anda merasa takut sendirian bersama pikiran Anda, sehingga Anda mencari pengalihan dari luar untuk menenangkan suara yang datang dari dalam. Bisa dikatakan ini bentuk pengabaian dari ocehan pikiran yang terus-menerus, kekhawatiran, ketakutan, dan kegelisahan tidak dapat dihentikan.
Supaya santai, Anda perlu dialihkan dari pikiran Anda sendiri. Jika tidak tersedia pengalihan dari luar, Anda beralih kepada khayalan Anda sendiri untuk mengisi waktu Anda perlu diisi, tetapi ocehan dari dalam membuat Anda sukar untuk memfokuskan diri dan berkonsentrasi. Oleh karena itu, pengalihan adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan penangguhan hukuman. Ini membuat Anda menjadi raja atau ratu dari orang-orang yang suka menangguh-nangguhkan. Dalam kasus yang ekstrem, jika pikiran Anda mengalahkan Anda, gangguan urat saraf muncul. Pernyataan “perbuatannya tak masuk akal” sungguh tepat. Pikiran yang kewalahan harus ditutup sebagai satu-satunya cara untuk melarikan diri.
Suatu perilaku yang konsisten dengan respons ini adalah menguasai percakapan di mana Anda mungkin berbicara selama dua puluh menit sebelum melibatkan orang lain. Anda berusaha memberi jalan keluar untuk pikirna Anda, untuk mengeluarkan dari kepala Anda. Dengan cara yang sama, Anda merasa lebih baik ketika Anda melepaskan sesuatu yang mengganjal di dalam dada dengan menceritakannya kepada orang lain. Anda mencoba untuk membebaskan ocehan pikiran Anda yang terus-menerus dengan membiarkan pikiran Anda keluar. Kalimat Anda yang sangat disukai mungkin “saya tidak bisa mendengar diri saya berpikir”. Dengan banjir kekhawatiran, ketakutan dan kegelisahan yang terus-menerus, sukar untuk berpikir dan menyebarkan pikiran Anda.
Ini solusinya:
1. Latih keterampilan berkomunikasi dengan orang-orang. Isolasi lahir dari miskinnya keterampilan berkomunikasi. Jika Anda mempunyai banyak hubungan dengan orang lain, Anda tidak akan terlalu perlu mengisi kekosongan dengan ocehan elektronik TV dan radio. Peningkatan keterampilan berbicara Anda adalah cara yang cepat untuk memperkuat kebutuhan antar pibadi.
Biacara keterampilan berbicara, pada dasarnya suatu percakapan adalah putaran umpan balik yang kelasik. Jika berjalan baik, kedua orang itu merasa enak dan meneruskan pembicaraan. Jika berlangsung buruk, salah satu atau orang lain akan mengakhirinya. Sayangnya banyak orang yang memiliki kekuarang dalam satu atau dua keterampilan berbicara tertentu mungkin telah mengumpulkan sedikit demi sedikit umpan balik yang negative sepanjang hidupnya dan menghakimi diri mereka gagap social. TIPS: Dapatkan pelatih privat, atau ikuti seminar atau kursus tentang keterampilan berbicara, atau praktikan bersama seseorang yang Anda percayai.
Sehingga Anda menemukan salah satu prinsip yang paling penting dari komunikasi efektif: Jadilah Pendengar Yang Baik. Putaran umpan balik pembicaraan putus dengan cepat jika salah seorang memonopoli pembicaraan. Itu namanya monolog, bukan dialog. Anda tidak dapat memberikan semuanya tentang Anda kepada orang lain jika Anda malah focus memikirkan apa yang akan Anda katakan saat dia sedang berbicara. Belajarlah untuk mendengarkan, dan Anda akan segera meningkatkan keterampilan antarpribadi Anda.
2 Hentikan menunda-nunda dan fokuskan energi Anda pada satu tugas sampai tuntas. Terlalu banyak di antara kita membiarkan diri kita dibanjiri oleh semua “keperluan” hidup. Dengan demikian, kita kehilangan kesempatan berharga untuk menyelesaikan sesuatu. Tidak ada yang bisa menggantikan usaha yang terfokus dan terarah. Berapa banyak “waktu sia-sia” yang Anda habiskan minggu lalu dengan meras khawatir dan resah tentang segala hal yang harus Anda kerjakan tetapi tidak dapat di selesaikan? Jika Anda jumlahkan semua lima, sepuluh, dan lima belas menit waktu seperti ini dalam beberapa hari saja, akan Anda temukan bahwa Anda telah dapat menyediakan satu, dua, atau beberapa jam untuk sesuatu yang lebih produktif.
Jangan salah paham, maksudnya tidak menyarankan Anda untuk menjadi pecandu kerja terbesar di dunia atau wachoholic. Untuk itu disarankan agar Anda menggunakan waktu Anda sebaik mungkin, apakah dihubungkan dengan kerja, peningkantan diri, atau pengayaan pribadi. Cobalah menyibukkan diri Anda pada pengejaran yang tulus dan menyenangkan pada suatu hobi atau aktivitas yang selalu ingin Anda lakukan, seperti melukis, mengumpulkan prangko, badminton, atau bola basket. Aktivitas ini tidak hanya membebaskan stress fisik, tetapi juga membawa keuntungan mental dan emosional yang penting.
3 Keluarkan pikiran-pikiran itu dari kepada Anda. Tulislah kekhawatiran dan kerisauan Anda dan perbarui daftar ini setiap minggu. Hanya karena sesuatu itu penting, bukan berarti Anda harus memikirkannya sepanjang waktu. Anda telah terbiasa dengan selalu memikirkan sesuatu. Latihan ini akan membantu memutus siklus ocehan pikiran dan menjernihkan pikiran Anda.